Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 April 2011

PEDOMAN PENYELENGGARAAN TKA-TPA-TQA

Posted: Oktober 19, 2010 by mangunbudiyanto in Taman Pendidikan Al-Qor'an


I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

1.      Taman Pendidikan Al-Qur’an, baik yang dikenal dengan nama TKA,TKQ,TPA,TPQ,TQA dan bentuk lain yang sejenis, saat ini telah tersebar luas di Tanah Air. Dan fakta menunjukkan, bahwa keberadaan lembaga ini tidak bisa dipisahkan dari peran KH Dahlan Salim Zarkasi dan KH As’ad Humam. KH Dahlan Salim Zarkasi berperan merintis berdirinya TK Al-Qur’an yang pertama, yaitu TK Al-Qur’an “Mujawwidin” di Semarang (1986) yang menggunakan metode “Qiroati”, sedang KH As’ad Humam bersama timnya, yaitu Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushola (AMM) Yogyakarta. Pada tanggal 16 Maret 1988, KH As’ad Humam mendirikan TK Al-Qur’an “AMM” di Yogjakarta yang menggunakan  metode “Iqra” kemudian diikuti Taman Pendidikan Al-Qur’an “AMM”, Ta’limul Qur’an Lil Aulad “AMM” , Kursus Tartilil Qur’an “AMM” .

2.      Penyebaran dan pembinaan lebih lanjut tidak lepas dari peran organisasi Lembaga Pembina, baik Lembaga tingkat lokal, regional maupun Lembaga Pembina yang terstruktur secara nasional. Indikasi penyebarannya terbukti ketika digelar acara Festival Anak Shaleh Indonesia ( FASI ) Tingkat Nasional di Istana Anak-Anak TMII Jakarta, pada tahun 1992. Acara nasional tersebut diselenggarakan oleh DPP BKPRMI dan dibuka oleh Ibu Negara Hj. Suhartinah ( Ibu Tien Soeharto ). FASI Pertama tersebut diikuti oleh para santri cilik Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut santri kelompok TK Al-Qur’an dan TQA) utusan dari 25 Propinsi atau 25 Kafilah. Waktu itu jumlah propinsi di Indonesia sebanyak 27 Propinsi, termasuk propinsi Timor Timur sebagai propinsi baru.

3.      Selain itu, unit pendidikan model Taman Pendidikan Al-Qur’an didirikan pula di beberapa negara sahabat yang mempunyai jaringan fungsional dengan para aktifis di Indonesia. Unit sejenis Taman Pendidikan Al-Qur’an tersebut antara lain didirikan di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Arab Saudi (Jeddah), dan lain-lain.

4.      Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an semakin tinggi. Akan tetapi kesemarakan berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur’an yang jumlahnya melebihi angka 100.000 unit di seluruh Nusantara, tidak sedikit diantaranya yang dikelola secara asal-asalan, tanpa standar kurikulum, dan standar pengelolaan yang representatif. Apabila kasus-kasus seperti itu dibiarkan berkembang tanpa kendali mutu yang baik, dikhawatirkan akan menimbulkan citra buruk bagi eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan menjadi kontra produktif bagi misi dan fungsi yang diembannya.

5.      Disinilah perlunya penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Pedoman ini diharapkan menjadi standar minimal dan rujukan bagi para pengelola unit Taman Pendidikan Al-Qur’an di seluruh Tanah Air, dan dikembangkan lebih lanjut oleh organisasi Lembaga Pembina masing-masing.

B. Dasar Pemikiran
Pentingnya Pedoman Penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an (berikut TK Al-Qur’an dan TQA), disamping juga Panduan Kurikulum dan Sistem Pengajarannya, hal itu mengacu pada dasar pemikiran sebagai berikut:
1.      Al-Qur’an adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama yang harus disosialisasikan dengan baik ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di kalangan anak usia dini.
2.      Apresiasi masyarakat maupun pemerintah terhadap eksistensi Taman Pendidikan Al-Qur’an pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib kita syukuri. Hal ini menuntut adanya kebersamaan yang kondusif diantara semua komponen terkait, disertai semangat pengabdian yang tinggi, dan keahlian yang memadai di kalangan para praktisinya .
3.      Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah institusi pendidikan non-formal yang relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu upaya pembinaan dan pengembangannya memerlukan penanganan serius dan terarah pada pengelolaan serta standar lulusan yang terukur dan kualitatif.

C. Landasan Yuridis
Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an ditopang oleh landasan yuridis formal sebagai berikut :
1.      Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) Nomor 20 Tahun 2003.
2.      SKB 2 Menteri ( Mendagri dan Menteri Agama ) Nomor 128 dan 44 A tahun 1982, tentang “Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari”.

D. Batasan Pengertian
Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggararakan dalam suasana yang Indah, Bersih, Rapi, Nyaman, dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan.

II. TUJUAN KELEMBAGAAN

A. Taman Pendidikan al-Qur’an bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan tujuan di atas dijabarkan dalam Standar Minimal Kelulusan

III. JENJANG & WAKTU PENDIDIKAN


A. Jenjang Pendidikan
1.      Jenjang Pendidikan terdiri atas jenjang pendidikan tingkat dasar dan pendidikan tingkat lanjutan. Jenjang pendidikan tingkat dasar diperuntukkan bagi anak yang belum mampu membaca Al-Qur’an, sedang  pendidikan tingkat lanjutan diperuntukkan bagi anak yang telah lancar membaca Al-Qur’an dan telah menyelesaikan program-program pendidikan tingkat dasar.
2.      Jenjang pendidikan tingkat dasar berupa :
a.       Taman Kanak-kanak Al-Qur’an, yang disingkat TKA atau TKQ, diperuntukkan anak usia 4-6 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TK Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TK Al-Qur’an Paket B (TK Al-Qur’an Lanjutan).
b.      Taman Pendidikan Al-Qur’an, yang biasa disingkat TPA atau TPQ, diperuntukkan anak usia 7-12 tahun dan berlangsung selama 2 tingkat. Tingkat pertama untuk TP Al-Qur’an Paket A, dan tingkat kedua untuk TP Al-Qur’an Paket B (TP Al-Qur’an Lanjutan).
c.       TK Al-Qur’an dari TP Al-Qur’an adalah merupakan jenjang pendidikan yang sederajat.
3.      Jenjang pendidikan tingkat lanjutan berupa Ta’limul Qur’an Lil Aulad, disingkat TQA. TQA terbagi 2 tingkat, yaitu :
a.       TQA Paket A, untuk tingkat pertama
b.      TQA Paket B (TQA Lanjutan), untuk tingkat kedua.

B. Waktu Pendidikan
1.      Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan penunjang pendidikan agama pada lembaga pendidikan formal (TK,SD,MI). Untuk itu, Taman Pendidikan Al-Qur’an diselenggarakan pada siang/sore hari yang tidak bersamaan dengan jam sekolah (pendidikan formal). Sedang bagi lingkungan masyarakat yang memiliki Madrasah Diniyah, maka TK/TP Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai lembaga “Pra-Madrasah Diniyah”.
2.      Lama pendidikan, untuk :
a.       TK/TP Al-Qur’an bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 5-6 hari.
b.      TQA bisa berlangsung antara 1-2 tahun (2-4 semester), seminggu masuk 3-6 hari.

IV. STANDAR KELULUSAN


A. Santri dinyatakan lulus dari TK Al-Qur’an apabila mampu:
1.      Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik.
2.      Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
3.      Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
4.      Menghafal bacaan sholat
5.      Melakukan praktek berwudhu dan shalat
6.      Menulis huruf hijaiyah
7.      Memiliki dasar-dasar aqidah-akhlak
8.      Mengerti dasar-dasar ulumul Qur’an

B. Santri dinyatakan lulus dari TP  Al-Qur’an apabila mampu:
1.      Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan benar dan baik
2.      Mengerjakan wudlu dan sholat dengan baik dan benar
3.      Menghafal Bacaan Sholat
4.      Menghafal Surah pendek, minimal 12 surah
5.      Menghafal doa-doa harian dan mengerti etika (adab)nya, minimal 15 doa
6.      Memiliki dasar-dasar aqidah dan akhlaq
7.      Menghafal beberapa ayat pilihan, minimal … ayat
8.      Menguasai dasar-dasar Ulumul Qur’an
9.      Menyambung huruf Hijaiyah

C. Santri dinyatakan lulus dari Ta’limul Qur’an Lil Aulad apabila:
1.      Khatam tadarus al-Qur’an 30 Juz dengan fasih
2.      Hafal dan bisa menterjemahkan bacaan shalat serta doa sehari-hari
3.      Rajin mengerjakan shalat fardlu
4.      Hafal Juz ‘Amma (minimla 65 %)
5.      Mampu menterjemahkan secara lafdziyyah Juz ‘Amma (minimal QS. An-Nas sampai dengan Ad-Dhuha)
6.      Mampu menulis/menyalin ayat-ayat pilihan
7.      Mampu menterjemahkan secara lafdziyah ayat-ayat pilihan (minimal … ayat)
8.      Berakhlaq baik


V. STANDAR ISI KURIKULUM


A. TK Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1.      Pembelajaran membaca Al-Qur’an
2.      Hafalan surah–surah pendek
3.      Hafalan doa dan etika sehari – hari.
4.      Hafalan bacaan sholat
5.      Praktek wudhu dan shalat fardhu
6.      Menulis huruf hijaiyah dan angka arab
7.      Dasar – dasar Aqidah ( pemahaman Aqidah ) dan akhlak

B. TK Al-Qur’an PAKET  B (TK Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TK Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid.
2.      Ilmu Tajwid .
3.      Hafalan Surah – surah Pendek .
4.      Pemahaman Aqidah danAkhlak .
5.      Dasar – Dasar ulumul Qur’an .
6.      Hafalan doa dan etika sehari – hari
7.      Tahsinul Kitabah

C. TP Al-Qur’an PAKET A
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket A wajib memuat :
1.      Pembelajaran membaca Al – Qur’an .
2.      Praktek wudhu dan shalat fardhu .
3.      Hafalan bacaan sholat .
4.      Hafalan surah – surah pendek .
5.      Hafalan doa dan etika sehari – hari .
6.      Pemahaman dasar Aqidah dan Akhlak .
7.      Pengenalan huruf Hijaiyah dan angka Arab .
8.      Kisah – kisah teladan .

D. TP Al-Qur’an PAKET B (TP Al-Qur’an Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TP Al-Qur’an paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al – Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid
2.      Ilmu Tajwid .
3.      Hafalan ayat – ayat pilihan .
4.      Dasar – dasar ulumul Qur’an .
5.      Menulis dan menyambung huruf Hijaiyah
6.      Hafalan doa dan etika sehari – hari .
7.      Dasar – dasar dienul Islam .
8.      Pemahaman ayat–ayat Al–Qur’an dan Hadist tentang keimanan dan keislaman
9.      Kisah – kisah Teladan .

E. TQA PAKET A
Kurikulum pendidikan di TQA paket A wajib memuat:
1.      Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2.      Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3.      Hafalan juz’Amma .
4.      Menulis dan menyalin ayat–ayat pilihan .
5.      Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6.      Aqidah dan Akhlak .
7.      Sholat berjama’ah dan shalat jenazah .
8.      Al–Qur’an dan Hadist ( tentang keimanan dan keislaman )

F. TQA PAKET  B (TQA Lanjutan)
Kurikulum pendidikan di TQA paket B wajib memuat :
1.      Tadarus Al – Qur’an dengan tartil .
2.      Tarjamah bacaan shalat dan doa sehari-hari.
3.      Hafalan juz’Amma .
4.      Menulis dan menyalin ayat – ayat pilihan .
5.      Tarjamah lafziyah ayat – ayat pilihan .
6.      Aqidah dan Akhlak .
7.      Sholat berjama’ah dan praktek menjadi Imam.
8.      Al – Qur’an dan Hadist (tentang keimanan dan keislaman)
9.      Kisah-kisah dalam al-Qur’an



VI. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
1.      Pembelajaran TK/TP al-Qur’an dan TQA dilakukan melalui pendekatan klasikal dan privat
2.      Bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum sesuai dengan tingkatannya
3.      Metode pembelajaran disesuaikan dengan usia perkembangan anak dengan memperhatikan prinsip ”bermain sambil belajar” atau ”belajar seraya bermain”
4.      Media pembelajaran hendaklah menarik dan menyenangkan anak, aman dan tidak membahayakan, memenuhi unsur keindahan dan kerapihan, dapat membangkitkan kreativitas anak, dan mendukung paket pengajaran yang diprogramkan
5.      penilaian mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilakukan secara berkelanjutan


VII. KALENDER PENDIDIKAN


A. Dasar Penentuan kalender pendidikan
Penetapan kalender pendidikan hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1.      Kesesuaian dengan kalender pendidikan sekolah formal
2.      Menerapkan sistem semester
3.      Lembaga atau unit diperkenankan menentukan kelender akademik masing-masing

B. Penerimaan santri baru
1.      Penerimaan santri baru dilaksanakan pada awal tahun ajaran.
2.      Masa pendaftaran santri baru secara umum berlangsung pada Mei hingga pertengahan Juli
3.      Lembaga atau unit diperkenankan menerima santri baru secara khusus yang berlaku setiap saat


C. EVALUASI
Evaluasi terdiri atas:
1.   Evaluasi harian
2.   Ujian Akhir Semester
3.   Munaqasah Akhir Belajar

D. Pembagian Raport
Pembagian raport dilaksanakan pada tiap akhir semester sesudah pelaksanaan ujian akhir semester

E. Pembagian Ijazah
Pembagian ijazah dilaksanakan setelah menyelesaikan munaqasah akhir. Munaqasah merupakan kegiatan akhir tahun ajaran sebagai salah satu persyaratan mengikuti WISUDA

F. Waktu libur semester
Libur semester dilaksanakan setelah pembagian raport

G. WISUDA SANTRI
Wisuda santri adalah bagian kegiatan puncak dari Kegiatan Belajar Mengajar yang merupakan penghargaan karena santri sudah mencapai kelulusan di tingkatnya, dengan mengacu pada standar kelulusan yang telah ditetapkan



VIII. TENAGA KEPENDIDIKAN 

A. Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad terdiri dari:
1.      Kepala Unit,
2.      Guru dan/atau
3.      Tenaga Tata Usaha

B. Persyaratan Tenaga Kependidikan pada TK-TP Al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad sebagai berikut:
1.      Kepala Unit
a.       Berpendidikan sekurang-kurangnya Madrasah Aliyah atau yang sederajat.
b.      Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 (dua) tahun
c.       Sudah mengikuti penataran/pelatihan guru dan manajemen pengelolaan TK-TP al-Qur’an minimum pola 24 jam
2.      Guru
Guru TK-TP al-Qur’an dan TQA harus memenuhi syarat sekurang-kurangnya:
1.      Dapat membaca al-Qur’an secara fasih
2.      Usia telah mencapai 18 tahun
3.      Mengetahui dasar-dasar pengajaran
4.      Menguasai metodologi pembelajaran al-Qur’an
5.      Menguasai bidang studi yang diajarkan
3.      Tenaga Tata Usaha
Tenaga Tata Usaha TK-TP al-Qur’an dan Ta’limul Qur’an lil Aulad berpendidikan sekurang-kurangnya MA/SLTA/sederajat, memiliki kemampuan administrasi yang standar.

IX. STRUKTUR ORGANISASI
1.      Struktur organisasi bersifat luwes dan kondisional
2.      Dalam setiap unit sekurang-kurangnya ada seorang Kepala, Sekretaris (TU), Bendahara, dan Walikelas.
3.      Dalam kondisi unit/lembaga berkembang secara pesat, struktur organisasi bisa diubah sesuai kebutuhan.

X. PAKAIAN
1.      Seragam nasional santri adalah busana muslim terdiri dari baju lengan panjang, celana panjang &berkopyah/berkerudung
2.      Untuk mempertegas identitas santri TKA/TPQ/TQA, warna seragam nasional santri dianjurkan
- Baju              : krem
- Celana           : krem
3.      Setiap daerah/wilayah/organisasi dianjurkan memiliki seragam khas tersendiri.

XI. PENDANAAN
Sumber pendanaan Taman Pendidikan Al-Qur’an diupayakan melalui berbagai cara dan sumber, antara lain:
1.      Infaq Santri
2.      Dana Masyarakat/Donatur
3.      Dana Pemerintah (APBD/APBN)
4.      Sumber lain yang halal dan tidak mengikat

XII. SYARAT & PROSEDUR PENDIRIAN

A. PERSYARATAN PENDIRIAN
1.      Adanya Lembaga/Organisasi penyelenggara, yaitu organisasi non-pemerintah seperti Yayasan, Takmir Masjid, Majlis Ta’lim, dan/atau lembaga swadaya masyarakat lainnya.
2.      Tersedianya tempat dan sarana belajar yang memadai
3.      Tersedianya tenaga kependidikan yang memenuhi syarat
4.      Memiliki sejumlah santri/anak didik yang sudah terdaftar dengan pasti.
5.      Memiliki program yang jelas
6.      Memiliki dana awal dan sumber pembiayaan.

B. PROSEDUR PENDIRIAN
1.      Pendirian TK/TP al-Qur’an harus memperoleh dukungan masyarakat.
2.      Menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepala desa/lurah tentang keberadaan TK/TP Al-Qur’an dan atau rencana didirikannya unit pendidikan tersebut.
3.      Menyampaikan surat permohonan keanggotaan unit kepada organisasi/Lembaga Pembina yang mengkoordinir TK/TP Al-Qur’an sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, apabila Organisasi/Lembaga Pembina dimaksud sudah berdiri di Kabupaten/Kota.
4.      Apabila memiliki santri 15 (lima belas) anak atau lebih wajib mendaftarkan diri kepada Kantor Departermen Agama Kabupaten/Kota

XIII. PEMBINAAN


A. SASARAN DAN TARGET PEMBINAAN
1.      Pembinaan keguruan dengan target peningkatan profesionalitas dan kepribadian guru
2.      Pembinaan administrasi dengan target tertatanya sistem administrasi yang rapi
3.      Pembinaan hubungan kemasyarakatan dengan target terpeliharanya dukungan dan kepercayaan masyarakat termasuk kesinambungan input santri/anak didik.
4.      Ragam pembinaan tersebut diatas diarahkan pada peningkatan standard mutu pelayanan pendidikan TK/TP Al-Qur’an dan TQA

B. POLA PEMBINAAN
Pola pembinaan dilakukan melalui dua bentuk pendekatan:
1.      Pendekatan langsung, dilaksanakan dengan mengadakan dan atau mengikuti pertemuan pembinaan, penataran, kursus-kursus, kunjungan pembinaan, dan sebagainya.
2.      Pembinaan tak langsung, dilaksanakan dengan cara mengadakan bahan bacaan berupa buku-buku pegangan pembinaan; buku pegangan, diktat, edaran tertulis, lembar penjajagan, lomba kreatifitas anak, lomba kreatifitas guru, dan sebagainya.

C. PETUGAS PEMBINAAN
Petugas pembinaan terdiri dari pelaksana internal dan external
1.      Petugas Internal, yaitu petugas yang mempunyai hubungan struktural dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas yang dimaksud adalah unsur pengurus lembaga penyelenggara dan kepala unit Taman Pendidikan Al-Qur’an
2.      Petugas External, yaitu petugas pembinaan yang mempunyai hubungan fungsional dengan unit Taman Pendidikan Al-Qur’an. Petugas dimaksud adalah unsur Lembaga Pembina yang merupakan induk organisasi dari Taman Pendidikan Al-Qur’an

PELATIHAN PEMBERDAYAAN USTADZ TPA LERENG MERAPI

PASCA ERUPSI

A. PENDAHULUAN
Gerakan Dakwah Al-Qur’an melalui kegiatan TKA-TPA yang dimulai sejak 16 Maret 1988 oleh Team Tadarus “AMM” Kotagede Yogyakarta yang kemudian dikembangkan oleh Berbagai Lembaga Dakwah yang ada di seluruh Indonesia sampai saat ini masih sangat dirasakan manfaatnya.

Jutaan Umat Islam, dari Balita sampai Manula yang semula buta huruf al-Qur’an, kini dapat membacanya dengan baik dan benar, bahkan banyak yang kemudian tergerak untuk belajar menulis, memahami, mengamalkan dan mendakwahkan Al-Qur’an.

Para Pemuda dan Remaja baik di kota maupun di desa yang semula tidak ada interest dalam Gerakan Dakwah sama sekali, dengan adanya Metode Iqro’ dan Sistim TKA-TPA kini mereka tampil sebagai Da’i-da’i muda yang penuh semangat menggerakkan Dakwah Al-Qur’an di TKA-TPA khususnya dan di masyarakat luas pada umumnya.

Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, semangat yang tadinya membara kadang-kadang pudar apalagi bila tidak diiringi dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, apabila para aktifis gerakan dakwah tidak memiliki pekerjaan yang tetap, atau kemampuan berwirausaha dan jiwa enterpreuner maka sulit bagi mereka untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya sebagai da’i-dai Qur’ani. Sementara itu, di tempat lain para aktifis gerakan missionaris, kemampuan dan kapasitasnya selalu diasah dengan baik dan mendapat dukungan yang sangat kuat baik moril maupun materiil dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka adanya momentum meletusnya Gunung Merapi, hendaknya menjadi pemacu dan pemicu semangat dakwah di kalangan aktifis TKA-TPA khususnya dan para Da’i pada umumnya untuk bersama-sama bangkit dengan penuh semangat membenahi system dan model dakwah yang cocok di tengah kekalutan warga masyarakat dan anak-anak di sekitar lereng merapi tersebut.

Untuk itu, LDPQ (Lembaga Dakwah dan Pendidikan Al-Qur’an) bekerjasama dengan Lumbung Zakat Indonesia Tempel Sleman, Badko TKA-TPA Kabupaten Sleman dan Team Tadarus “AMM” Kotagede Yogyakarta merasa perlu untuk menyelenggarakan “Pelatihan” dalam rangka “Pemberdayaan”, sekaligus sebagai “Trauma Healing” bagi para aktifis TKA-TPA di kawasan Lereng Merapi yang meliputi Kecamatan Cangkringan, Tempel, Turi, Pakem, Ngemplak Prambanan dan Kalasan.
 
B. TUJUAN DAN TARGET
1. Bangkitnya semangat hidup para Aktifis TKA-TPA, kemudian dapat melakukan “trauma healing” kepada umat di sekelilingnya dengan benar.

2. Tumbuh kembali ghiroh dakwah qur’aniyah di kalangan aktivis TKA-TPA sehingga TKA-TPA yang berhenti di kawasan bencana bisa hidup subur kembali

3. Tumbuhnya semangat enterpreneur dan kewirausahaan di kalangan para aktifis TKA-TPA, sehingga mereka dapat menjadi motor penggerak bangkitnya kegiatan ekonomi bagi masyarakat luas di kawasan bencana.

4. Terjalinnya silaturrahim antar lembaga dakwah dan pemerintah serta para aghniya/donatur sehingga akan mempercepat proses recovery secara menyeluruh pasca erupsi.

5. Semakin kokohnya Aqidah para aktifis TKA-TPA, sehingga dapat meluruskan segala macam gangguan   yang akan merusak aqidah umat.

C. WAKTU, TEMPAT & PESERTA
Hari      : Sabtu – Ahad, tanggal : 18 – 19 Desember 2010
J a m     : Sabtu, 14.00 – 23.00 Ahad, 03.00 – 12.00
Tempat  : Gedung Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta
                Kementerian Dalam Negeri di Kalasan Sleman
Peserta :  100 orang (dari Kec . Tempel, Pakem, Turi, Cangkri-
                ngan, Ngemplak, Prambanan dan Kalasan).

D. ACARA, MATERI DAN PEMATERI TRAINING
Sabtu, 18 Desember 2010
14.00 – 15.00 : Pendaftaran ulang /Chek In Peserta
15.00 – 15.30 : Pra Conditioning
15.30 – 16.00 : Pembukaan (Bupati Sleman)
16.00 – 17.30 : Session I : Aqidah & Tantangan Dakwah
                         (Drs. H. Sunardi Syahuri)
17.30 – 18.30 : I S H O M A
18.30 – 19.30 : Tadarus Al-Qur’an dan Jama’ah Isya’.
19.30 - 21.00 : Session II : Peta Dakwah Lereng Merapi,
                         (Drs. H. Willibrodus Lasiman, MA.)
21.00 – 22.30 : Session III : Problematika Gerakan TKA-TPA di Lereng
                         Merapi Pasca Erupsi (Drs. HM. Budiyanto, M.SI).

Ahad, 19 Desember 2010
03.00 – 04.00 : Sholat Lail dan Muhasabah (Drs. H. Mushtofa Kamal)
04.00 – 06.00 : Jama’ah Sholat dan Kuliah Subuh
                         (Session IV) : Pendayagunaan Zakat, Infaq, Shodaqoh
                                               dalam Pemberdayaan Umat (Drs. H. Mushtafa Kamal).
06.00 – 07.30 : Session V : Fun Game (Drs. Nur Halim)
07.30 – 08.00 : Makan pagi
08.00 – 09.30 : Session VI : Membangkitkan Semangat Wirausaha
                         Aktifis TPA Pasca Erupsi (Drs. H. Nur Hidayat, SE.)
09.30 – 11.30 : Session VII : Trauma Healing (Tim Psychologi UGM)
11.30 – 12.00 : Pembagian Dor Prez dan Penutup.


G. KEPANITIAAN
Penanggungjawab  : Drs. H. M. Budiyanto, M.SI
Penasihat I             : Drs. Edy Supriyanta, M.Si.
Penasihat II            : Drs. HM. Suhudi Azis, MA.
Ketua I                  : Mujiono, M. Hum.
Ketua II                 : Muhammad Ridlo Hisyam
Sekretaris I             : Imam Triyono, S.Ag.
Sekretaris II           : Drs. Nur Halim
Bendahara I           : Drs. H. Yusa Fathuddin
Bendahara II          : Syamsul Alam, S.Ag.
Sie Acara               : Aris Suranto dkk.
Sie Perlengk & Transp. : Slamet Budiyono dkk.
Sie Pubdekdok       : Joko Siswanto dkk.
Sie Konsumsi          : Bu Ira dkk.

H. ANGGARAN BIAYA
1. Pemasukan :
    a. Serikat Pekerja Karyawan PINDAD Bandung Rp. 5.000.000,00
    b. PT. MITRA PERMATA MANDIRI JAKARTA Rp. 5.000.000,00
    c. BAZIS Kabupaten Sukabumi Rp. 10.000.000,00
    d. Ibu-ibu Pengajian Warga Ketandan Btpan Rp. 1.000.000,00
     f. Lumbung Zakat Indonesia Tempel Rp. 1.000.000,00
     g. Team Tadarus “AMM” Kotagede Rp. 2.000.000,00
     h. Iqro’ Offset Kotagede Rp. 1.000.000,00
         Jumlah = Rp. 25.000.000,00


2. Pengeluaran
    a. Kesekretariatan Rp. 1.500.000,00
    b. Pubdekdok Rp. 500.000,00
    c. Transportasi Penyelenggaraan Rp. 1.000.000,00
    d. Transport Peserta 100 X Rp. 50.000,00 Rp. 5.000.000,00
    e. Transport Panitia 10 X Rp. 100.000,00 Rp. 1.000.000,00
    f. Perlengkapan Rp. 1.000.000,00
    g. Konsumsi Ringan 3 X 120 X Rp. 5.000,00 Rp. 1.800.000,00
    h. Konsumsi Berat 3 X 120 X Rp. 10.000,00 Rp. 3.600.000,00
    i. Transport Instruktur 10 X Rp. 250.000,00 Rp. 2.500.000,00
    j. Dor Prez dan Bingkisan Peserta Rp. 5.000.000,00
    k. Anggaran tak terduga Rp. 2.100.000,00
        Jumlah Total = Rp. 25.000.000,00


Yogyakarta, 1 Desember 2010
Panitia Penyelenggara Pelatihan Pemberdayaan Aktifis TKA-TPA
Kawasan Lereng Merapi Pasca Erupsi

Lembaga Dakwah & Pendidikan Al-Qur’an Yogyakarta,
Muhammad Ridlo Hisyam
Ketua 

Kamis, 28 April 2011

PEDOMAN PENGELOLAAN PAA / TPA

Minggu, 20 Juni 10 - oleh : Sugani (Institut Manajemen Masjid)

















A.  FUNGSI dan TUGAS PAA (Pengajian Anak-anak) 
      TPA  (Taman Pendidikan Al-Qur'an)

1. Melaksanakan pendidikan keagamaan secara non formal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis,  jenjang dan sifat PAA/TPA tersebut.
2. Melaksanakan .pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang terlaku.
3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi santri.
4. Membina kegiatan ekstrakurikuler.
5. Melaksanakan urusan ketatausahaan.
6. Membina kerjasama dengan orangtua, masyarakat dan lembaga yang terkait
7. Bertanggungjawab kepada lembaga di atasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, PAA/TPA dipimpinan oleh Direktur atau Pembina PAA/TPA


B. FUNGSI DAN TUGAS PENGELOLA PAA/TPA

Pengelola PAA/TPA terdiri dari :

1. Direktur/Pembina PAA/TPA

a. Menyusun Perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
e. Melaksanakan pengawasan
f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
g. Menentukan kebijaksanaan
h. Mengadakan rapat
i. Mengambil keputusan
j. Mengatur proses belajar mengajar
k. Mengatur Administrasi:

1) Proses Belajar Mengajar
2) Ustadz/Ustadzah
3) Santri
4) Perlengkapan
5) Kerumahtanggaan
6) Perpustakaan
7) Keuangan/RAPBK (Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Kegiatan)

l. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler
m. Mengatur hubungan PAA/TPA dengan orangtua, masyarakat dan lembaga terkait lainnya

2. Wakil Direktur/Pembina PAA/TPA

a. Bidang Kurikulum/Pengajaran :
1) Menyusun Kalender Pendidikan
2) Menyusun Program Pengajaran
3) Menyusun Pembagian tugas ustadz/ustadzah
4) Menyusun Jadual Pelajaran
5) Menyusun Jadual Evaluasi Belajar
6) Menerapkan criteria persyarakatan naik kelas atau tidak naik kelas
7) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan Satuan Pelajaran
8) Menyediakan buku kemajuan kelas
9) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

b. Bidang Kegiatan Santri :
1) Menyusun Program pembinaan ekstrakurikuler
2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan santri dalam menegakkan disiplin dan tata tertib santri
3) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan (K6)
4) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan santri secara berkala
5) Mengatur mutasi santri

c. Bidang Hubungan Kerjasama dengan Orangtua dan masyarakat :
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan PAA/TPA dengan orangtua, masyarakat dan lembaga terkait
2) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan kerjasama secara berkala

d. Bidang Sarana dan Prasarana :
1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
2) Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana
3) Mengelola pembiayaan alat-alat pengajaran
4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana.

3. Ustadz/Ustadzah

a. Membuat Program pengajaran/rencana kegiatan belajar mengajar, semester
b. Membuat satuan pelajaran (persiapan mengajar)
c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
d. Melaksanakan kegiatan penilaian semester dan tahunan
e. Mengisi Daftar Nilai Santri
f. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar
g. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran
h. Mengadakan kegiatan bimbingan ustadz/dzah dalam kegiatan proses belajar mengajar
i. Membuat alat pelajaran/alat peraga
j. Menciptakan karya seni
k. Mengikuti kegiatan pelatihan, pembinaan dan pengembangan PAA/TPA
l. Melaksanakan tugas tertentu dari PAA/TPA
m. Membuat Lembar Kegiatan Santri (LKS)
n. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing santri
o. Meneliti Daftar Hadir Santri sebelum memulai pelajaran
p. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum

4. Wali Kelas:

a. Pengelolaan kelas
b. Penyelenggarakan administrasi kelas yang meliputi :
c. Penyusunan/Pembuatan statistik bulanan santri
d. Pengisian Daftar Kumpulan Nilai Santri (Leger)
e. Pembuatan catatan khusus tentang santri
f. Pencatatan mutasi santri
g. Pengisian buku Laporan Pendidikan (Rapor)
h. Pembagian buku Laporan Pendidikan (Rapor)

5. Bimbingan dan Konseling:

a. Menyusun Program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh santri tentang kesulitan belajar
c. Memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada santri agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar baik di sekolah maupun di PAA/TPA
d. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
e. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

6. Ketatausahaan:

a. Kesekretariatan
1) Mengagendakan surat masuk dan keluar,
2) Menyampaikan surat beserta lembar pengantar/Disposisi kepada Direktur/Pembina PAA/TPA
3) Membalas atau menanggapi surat masuk setelah berdasarkan petunjuk dan arahan dari Direktur/Pembina PAA/TPA
4) Mengelola Presensi Santri dan Ustadz/dzah
5) Membuat surat undangan rapat dilampiri Bukti Penerimaan Surat
6) Membuat Daftar Hadir Peserta rapat
7) Membuat Notulen hasil rapat

b. Keuangan/Bendahara :
1) Menerima uang masuk
2) Mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhan setelah mendapat perusetujuan dari Direktur/Pembina PAA/TPA berdasarkan Rencana Anggaran PAA/TPA yang telah disusun
3) Membayarkan Tunjangan Amal (TA) kepada Ustadz/dzah setiap awal bulannya
4) Menyusun laporan uang masuk dan uang keluar PAA/TPA setiap bulan, semester dan tahunan.

c. Perlengkapan :

1) Perencanaan perlengkapan

a). Menyusun daftar perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan yang meliputi barang habis pakai dan barang tidak habis pakai.
b). Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana minggua, bulanan, semesteran dan
tahunan
c). Menganalisa dan menyusun keperluang perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan PAA/TPA serta memper hatikan perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipergunakan
d). Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan
e). Menetapkan slaka prioritas menurut dana yang tersedia

2) Pengadaan perlengkapan :

a). Barang habis Pakai : Kertas, Pulpen, Kapur, Spidol, Buku tulis, Penghapus, Pensil, dsb
b). Buku-buku : Buku Perpustakaan, Buku Pegangan Ustadz, Buku Pertunjuk pengelolaan PAA/TPA, Buku bacaan, dsb
c). Peralatan : Mesin tulis, Komputer, alat pembersih, alat peraga, alat kesenian, alat olahraga dsb
d). Perabot : Meja, kursi, almari, rak, filling kabinet
e). Bangunan/ruang : Penambahan ruang/bangunan

3) Menyimpanan perlengkapan :

a). Tempat Penyimpanan
(1). Mudah dicapai oleh alat angkutan
(2). Bebas banjir dan tidak mudah terbakar
(3). Memperhatikan sifat-sifat barang yang disimpan : barang berat, barang mewah, makanan, kertas, buku, pakaian dsb
(4). Gudang harus dikunci selama tidak ada kegiatan yang dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.

b). Pengurusan barang
(1). Barang yang masuk dicatat jenis, jumlah dan asal barang ke dalam Buku Penerimaan Barang. Kemudian dipisahkan dalam Buku Induk Barang Inventaris dan Buku Non Inventaris (Habis Pakai)
(2). Barang Inventaris :
(a) Dicatat kedalam buku Golongan sesuai dengan jenis barangnya
(b) Diberi Kode Barang Inventaris
(c) Ditempatkan di ruang sesuai dengan keperluannya
(3). Barang Non Inventaris (Habis pakai) :
(a) Dicatat kedalam Kartu Persediaan Barang Habis Pakai
(b) Dikeluarkan sesuai dengan permintaan yang mem-butuhkan
c). Pemeliharaan barang dalam gudang :
(1). Barang-barang inventaris yang mengalami kerusakan dipisahkan dan diklasifikasikan
(2). Barang yang rusak ringan, diperbaiki dan diperawat
(3). Barang yang rusak sedang, diperbaiki dan diganti
(4). Barang yang rusak berat, diganti dan dihapuskan
d). Laporan-laporan
(1). Barang Inventaris dicatat dalam Kartu Barang Inventaris
(2). Barang-barang Inventaris dan Non Inventaris dilaporkan kepada Direktur/Pembina PAA/TPA

4) Tata Letak perlengkapan PAA/TPA
a). Ruang Direktur/Pembina PAA/TPA :
(1). Denah/Maket PAA/TPA’
(2). Grafik kegiatan PAA/TPA
(3). Kalender Kegiatan PAA/TPA
(4). Struktur Organisasi PAA/TPA
(5). Uraian Rencana Kerja Tahunan dan RABNK
(6). Daftar Pelajaran
(7). Pembagian tugas mengajar Ustadz
(8). Petunjuk-petunjuk Islam yang praktis
(9). Perabot-perabot

b). Ruang Ustadz :
(1). Papan pengumuman
(2). Papan Jadual Pelajaran
(3). Kalender Pendidikan
(4). Struktur Organisasi
(5). Daftar Pembagian tugas ustadz
(6). Denah PAA/TPA
(7). Kode Etik Ustadz
(8). Petunjuk-petunjuk Islam yang praktis
(9). Perabot-perabot

c). Ruang Kelas
(1). Susunan pengurus kelas
(2). Jadual pelajaran
(3). Jadual piket
(4). Denah tempat duduk
(5). Tata tertib santri
(6). Kalender pendidikan
(7). Papan Presensi santri
(8). Papan pengumuman
(9). Hiasan dinding yang Islami
(10). Perabot-perabot

d). Ruang lain
Disesuaikan dengan kebutuhan dan penggunaannya

e). Halaman PAA/TPA
(1). Tetap dijaga keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan (K6)
(2). Dimanfaatkan untuk sarana bemain, olahraga dsb.

d. Perpustakaan
1) Mencatat Penerimaan Buku Perpustakaan dari Urusan Perlengkapan
2) Mengklasifikasikan buku perpustakaan
3) Memberi kode buku perpustakaan
4) Mentata Buku perpustakaan sesuai dengan kodenya
5) Melayani peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan
6) Mengajukan untuk pengadaan koleksi buku perpustakaan
7) Membuat tata tertib perpustakaan

C. ADMINISTRASI PROGRAM PAA/TPA

1. Direktur/Pembina PAA/TPA

a. Direktur/Pembina PAA/TPA bertanggungjawab :
1) Menyusun Program Kerja PAA/TPA
2) Mengatur proses belajar mengajar
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) Pembinaan kegiatan santri
5) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi ustadz dan tenaga lainnya
6) Penyelenggaraan administrasi PAA/TPA yang meliputi Kesekretariata, Keuangan, Perlengkapan, Kegiatan Santri, Perpusatakaan dan Kurikulum
7) Pelaksanaan hubungan PAA/TPA dengan lingkungan dan atau masyarakat

b. Jadual Kegiatan Direktur/Pembina PAA/TPA
1) Kegiatan Harian :
a). Memeriksa Daftar Hadir Ustadz dan tenaga lainnya
b). Mengagtur dan memeriksa kegiatan 6 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, kekeluargaan)
c). Memeriksa program satuan pelajaran ustadz dan persiapan lainnya yang menunjang proses belajar mengajar
d). Menyelesaikan surat-menyurat, menerima tamu dan menye-lenggarakan kegiatan lainnya
e). Mengatasi hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar
f). Mengatasi kasus yang terhadi pada hari itu
g). Memeriksa segala sesuatu menjelang PAA/TPA itu usai
h). Mengadakan pertemuan dengan para ustadz setelah PAA/TPA usai, guna meningkatan kualitas pendidikan PAA/TPSA

2) Kegiatan Mingguan :
a). Memeriksa agenda dan menyelesaikan surat menyurat
b). Mengadakan rapat mingguan, guna membahas jalannya pelajaran dan kasus yang belum terselesaikan untuk menjadi bahan rencana kegiatan minggu berikutnya
c). Memeriksa keuangan baik uang masuk maupun uang keluar
d). Mengatur penyediaan keperluan perlengkapan PAA/TPA

3) Kegiatan Bulanan :
a). Melaksanakan pemeriksaan umum terhadap :
(1). Buku Administrasi kelas
(2). Daftar Hadir Ustadz dan tenaga lainnya
(3). Kumpulan abahan evaluasi berikut analisanya
(4). Kumpulan program satuan pelajaran
(5). Diagram pencapaian kurikulum
(6). Diagram daya serap santri
(7). Program perbaikan dan pengayaan
(8). Buku Catatan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
b). Memberi petunjuk/catatan kepada ustadz-ustadz tentang santri yang perlu diperhatikan, kasus yang perlu diketahui dalam rangka pembinaan santri
c). Pertanggung jawaban keuangan, termasuk membayarkan Tunjangan Amal Ustadz
d). Evaluasi terhadap persediaan dan penggunaan alat PAA/TPA

4) Kegiatan Semeteran :
a). Menyelenggarakan perbaikan alat-alat sekolah (alat kantor, alat praktek, ruang, dan lain-lain sejauh yang diperlukan)
b). Menyelenggarakan pengisian Daftar/Buku Induk Santri
c). Menyelenggarakan persiapan Ulangan Umum Semester
d). Menyelenggarakan evaluasi kegiatan BK, kegiatan santri
e). Menyelengarakan Ulangan Umum Semester :
(1). Kumpulan Nilai (Leger)
(2). Ketetapan Nilai Rapor
(3). Catatan tentang santri yang perlu mendapat perhatian khusus
(4). Pengisian Nilai Semester
(5). Pembagian Rapor
(6). Pemberitahuan/panggilan kepada orangtua, sejauh diperlukan untuk konsultasi tentang anaknya

5) Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran
a). Menyelenggarakan penutupan buku inventaris dan keuangan
b). Menyelenggarakan Ulangan Umum Semester Akhir
c). Menyelenggarakan persiapan kenaikan kelas/tingkat :
(1). Persiapan Daftar Kumpulan Nilai (Leger)
(2). Penyiapan bahan-bahan untuk ustadz
(3). Pengisian Rapor dan Piagam
(4). Upacara akhir tahun pelajaran, kenaikan kelas/tingkat, pembagian rapor, Wisuda santri, dsb
d). Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun pelajaran yang bersangkutan
e). Menyelenggarakan penyusunan rencana keuangan tahun yang akan datang
f). Menyelenggarakan penyusunan rencana perbaikan dan pemeliharaan PAA/TPA dan alat bantu pendidikan
g). Menyelenggarakan pembuatan laporan akhir tahun pelajaran
h). Melaksanakan kegiatan Penerimaan Santri baru, meliputi :
(1). Penyiapan formulir dan pengumuman penerimaan santri baru
(2). Pembentukan panitia penerimaan dan pendaftaran
(3). Penyusunan syarat-syarat penerimaan dan pendaftaran
6) Kegiatan Awal Tahun Pelajaran
a). Menetapkan kebutuhan ustadz
b). Pembagian tugas mengajar
c). Program satuan pelajaran dan jadual pelajaran
d). Kebutuhan buku pelajaranm, buku pegangan ustadz
e). Kelengkapan alat pelajaran dan bahan pelajaran
f). Rapat Ustadz

c. Kegiatan Urusan PAA/TPA
1) Sebelum dan pada awal tahun pelajaran
2) Selama tahun pelajaran yang berlangsung
3) Menjelang akhir tahun pelajaran dan waktu libur PAA/TPA

2. Ustadz
Sebagai pendidik dan pengajar, tugas ustadz yaitu :
a. Menyusun satuan pelajaran berdasarkan kurikulum
b. Menyusun pelaksanaan pelajaran
c. Menyusun rencana program evaluasi
d. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
e. Menyusun nilai pelajaran
f. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran tiap akhir semester
g. Melaksanakan evaluasi semester dan tahunan
h. Mengisi Buku Kelas (Khusus wali kelas)

3. Santri
a. Pendaftaran Calon Santri baru
b. Daftar kumpulan Calon Santri Baru
c. Daftar Nama santri menurut kelas/tingkatnya
d. Buku Induk Santri

D. PENUTUP

1. Pedoman Pengelolaan PAA/TPA tersebut di atas harus dilengkapi dengan contoh-contoh blangko, format yang yang diperlukan

2. Berusahalah untuk lebih baik lagi tentang administrasi pengelolaan PAA/TPA karena akan sangat berguna bagi penerus pembinaan PAA/TPA dimasa-masa yang akan dating

3. Semoga Allah Swt, senantiasa memberkati usaha dan membalas amal ibadha kita semua. Aamiien.

PROFIL USTADZ TKA-TPA IDEAL

Keberhasilan aktifitas TPA banyak bergantung pada keberhasilan para ustadznya dalam mengemban misi TPA. Itulah sebabnya Islam sangat menghormati dan menghargai orang-orang yang mau bertugas sebagai pendidik (ustadz). Tentu saja agar berhasil dalam mendidik dan mengajar para santri, seorang ustads perlu berpegang pada nilai-nilai akhlak yang telah ditentukan oleh ajaran Islam. 

Sebab bila tidak: 

- Boleh jadi mereka berhasil dalam mengantarkan para santrinya pandai dalam membaca, menulis  dan memahami Al Qur’an, tetapi sayang, banyak yang tidak mau mengamalkannya. 

- Pandai bicara tentang Al Qur’an, tetapi perilakunya hauh dari nilai-nilai Al Qur’an. 

- Otaknya pinter, tetapi perilakunya tidak bener.

Untuk itu setiap ustadz perlu memiliki akhlak yang terpuji, sesuai dengan pepatah : Guru = Digugu dan di tiru, bukan sebaliknya Guru = Wagu tur saru.


ETIKA USTADZ

1.Berjiwa Robbani.

a.Menjadikan Rob (Tuhan) sebagai tempat berangkat, tempat berpijak dan tempat kembali segala aktivitasnya.

b.Tujuan dan tingkah laku serta pola fikirnya senantiasa berpijak dari Allah, pada Allah, oleh Allah dan untuk Allah.

c.Senantiasa menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.

d.Sungguh-sungguh berpegang pada wahyu-Nya.

e.Mengikuti Syariat-Nya.

f.Taat dan mengadi Allah.

g.Mengetahui sifat-sifat yang melekat pada Allah.


2.Niat yang benar dan ikhlas.

a.Hanya mencari Ridlo Allah semata.

b.Jika mendapat imbalan gaji/HR, dijadikan sarana (wasilah) untuk menuju lebih lebih tinggi lagi, yaitu keridloaan Allah.

3.Tawadlu’ (rendah hati).

a.Menjauhkan diri dari sifat riya’ (pamer), sombong, takabur, dan tinggi hati.

b.Membuka diri untuk selalu belajar baik dari sesama ustadz, maupun dari santri.

4.Khosy-yah (Takut kepada Allah).

a.Senantiasa berusaha mengosongkan diri dari maksiyat kepada Allah.

b.Dihiasinya kebersihan hati dengan perbuatan terpuji.


5.Zuhud (Tidak materialis).

a.Tidak rakus terhadap dunia.

b.Mengutamakan hidup sederhana.

c.Harus berusaha untuk menjadi orang kaya tapi tidak pamer harta.

6.Sabar dan Tabah hati.

a.Tetap tekun membina para santri, walau bagaimanapun juga pola tingkahnya.

b.Tetap konsisten terhadap perjuangan, walau apapun tantangannya.


7.Menguasai bidangnya

a.Jika anda mengajarkan Al Qur’an, kuasilah ilmu-ilmu yang berkenaan dengan Al Qur’an, misalnya.

b.Jika anda mengajarkan pendidikan agama Islam, kuasilah pengetahuan sesuai dengan pendidikan para santri.

c.Jika anda membina bakat dan seni, milikilah keahlian dibidangnya.

d.Hindari kesan dari santri, anda dianggap sok pintar, padahal tak mengerti.


8.Tetap terus belajar.

a.Jika tidak tahu bertanyalah kepada ahlinya. Jika tidak menguasai bidang tertentu serahkan kepada ahlinya.

b.Jika ingin disenangi oleh santri, pandai-pandailah bergaul dengan santri.

c.Jika ingin pintar berdakwah, kuasailah teknik-teknik berdakwah yang baik dan benar.

d.Milikilah perpustakaan pribadi, tentang urusan dunia dan agama dan selalu menambah koleksinya ; buku, VCD, dsb.


9.Segera kembali kepada kebenaran.

a.Bila ternyata apa yang diyakini, yang dipedomani selama ini salah, tidak segan-segan untuk kembali kepada ajaran yang baik dan benar yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunah Nabi.

b.Bila terjadi perbedaan pendapat diantara sesama ustadz, harus saling menghargai.


10.Gemar bermusyawarah.

a.Kunci untuk mencapai kebenaran diantara pendapat yang berbeda.

b.Dengan bermusyawarah menghindari diri dari menang dan benar sendiri tanpa mengharai pendapat orang lain.

c.Ada 3 macam tipe manusia, yaitu:

1.Manusia seutuhnya ialah orang yang memiliki pendapat dan mau bermusyawarah

2.Setengah manusia ialah orang yang memiliki pendapat tapi tidak mau bermusyawarah, atau mau bermusyawarah tapi tidak punya pendapat.

3.Bukan sebagai manusia ialah orang tidak memiliki pendapat dan tidak mau bermusyawarah.


11.Mengedepankan kejujuran:

a.Jika tidak tahu katakan “saya tidak tahu” daripada sok tahu.

b.Jika tidak tahu, tanyakanlah kepada ahlinya.

c.Kejujuran adalah mata urang yang berlaku dimana-mana.

d.Ingat sekali kita berdusta, maka seumur hidup orang tidak akan percaya.


12.Bisa diteladani:

a.Seorang ustadz secara lansung siap untuk dijadikan contoh teladan yang baik bagi santrinya, bukan hanya sekedar menyampaikan contoh-contoh yang baik saja.

b.Bila menyusuh santrinya datang tepat pada waktunya, maka ustadzpun demikian pula, jangan sebaliknya.

c.Bila menyuruh santri untuk rapi, sopan dan hormat, maka ustadz harus memberikan contoh dahulu.


13.Bersikap adil:

a.Ustadz tidak boleh pilih kasih kepada para santri.

b.Bila ada santri yang berprestasi hargailah, bila ada santri yang salah tegurlah dan hukumlah dengan cara bijaksana.


14.Penyantun dan pema’af:

a.Bila ada santri yang bandel, nakal, nasehatilah dan ma’afkanlah kesalahannya.

b.Bersikaplah tegas dalam menegakkan kebenaran dan bersikap lembut dan kasih sayang dalam membina hubungan.


15.Mengetahui dan memahami tabiat santri.

a.Adanya pengetahuan yang mendalam mengenai watak dan tabiat para santrinya , adat kebiasaannya, pembawaannya, kencederungannya, lingkungannya, tidak perkembangannya rasa dan pola pikirannya, menyebabkan seorang ustadz tidak akan keliru dalam menghadapi para santri.

b.Ustadz akan bisa menyampaikan materi pelajarannya secara pasti dalam waktu yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan dan pengetahuan para santri.

c.Pelajarilah psikologi perkembangan anak dan remaja, bagaimana cara mengatasi santri yang bermasalah.

daftar pustaka:
Profil ustadz ideal, Drs. H.M. Budiyanto, AMM Kotagede, Yogyakarta, 2003

MACAM-MACAM TEPUK ISLAM DAN LAGU SANTRI TPA

1. AMAL APA

( Lagu : Sedang apa )

Amal apa. Amal apa, yang disukai Allah

Bersholatlah, bersholatlah, tepat pada waktunya

Apa lagi, apa lagi, yang disukai Allah

Berbaktilah, berbaktilah pada ibu dan ayah

Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah

Sholawatlah, sholawatlah pada Nabi Muhammad

Apa lagi, apa lagi yang disukai Allah

Berjuanglah, berjuanglah, berjuang di jalan Allah

2. MARI-MARILAH SHOLAT

( Lagu : Naik-naik ke puncak )

Sayang-sayang adikku sayang

Mari-marilah sholat

Satu hari lima kali sujud pada Illahi

Satu hari lima kali sujud pada Illahi

Mari-mari, marilah sholat

Lima kali sehari

Subuh Dhuhur Asar Maghrib

Isya’ kembali ke Shubuh lagi

Subuh Dhuhur Asar Maghrib

Isya’ kembali ke Shubuh lagi

3. IKRAR KITA

(Lagu : Bintang Kecil )

Tuhan kita, Allahu Ar Rohim

Nabi kita, Muhammad Al Amin

Kitab kita, Al Qur’anul Karim

Teman kita, sesama muslimin
4. SANTRI KECIL

(Lagu : Bintang Kecil )

Santri kecil di masjid yang indah

Bawa Qur’an dan bawa sajadah

Rajin ngaji dan rajin ngibadah

Pakai peci dan busana muslimah

Santri kecil TPA MTA

Bawa Qiro’aty dan AL Qur’an

Rajin sholat dan rajin mengaji

Sayang kawan tak suka bermusuhan
5. AGAMAKU ISLAM

( Lagu : Topi saya bundar )

Agamaku Islam, Islam agamaku

Kalau bukan Islam, bukan agamaku

Tuhan saya Allah, Allah Tuhan saya

Kalau bukan Allah, bukan Tuhan saya

Tuhan saya satu, satu Tuhan saya

Kalau tidak satu, bukan Tuhan saya

6. RUKUN ISLAM

( Lagu : Balonku ada lima )

Rukun Islam yang lima

Syahadat, sholat, puasa

Zakat untuk si papa

haji bagi yang kuasa

Siapa yang tak sholat ( nar ….. )

Siapa yang belum zakat

Kan rugi di akhirat

Allah pasti melaknat

7. ALLAH MAHA ESA

( Lagu : Balonku ada lima )

Allah yang Maha Esa

Pemurah dan Pencipta

Tempat hamaba meminta

Memuji dan berdoa

Beriman dan berakal

Untuk bekal hidupku

Ikhtiyar dan tawakal

Itulah usahaku

8. TUHAN HANYA SATU

( Lagu : Balonku ada lima )

Tuhanku hanya satu

Tiada bersekutu

Dia tidak berputra

Tidak pula berbapa

Siapa bilang tiga door !

Itu musyrik namanya

Orang seperti dia

Nerakalah tempatnya

9. SHOLAT DAN ZAKAT

( Lagu : Panjang umurnya )

Sholat bersama, sholat bersama

Sholat bersama lebih mulia

Lebih mulia, lebih mulia

Membayar zakat, membayar zakat

Membayar zakat juga utama

Juga utama, juga utama

Rajin mengaji, rajin mengaji

Rajin mengaji juga mulia

Juga utama, juga utama
10. MARI MENGAJI

( Lagu : Naik delman )

Tiap sore hari ku rajin dating mengaji

Dengan kawan-kawan, tuk jadi anak terpuji

Di samping mengaji, diajar pula menyanyi

Agar hati ini selalu dekat Illahi

Yo kawan-kawan, marilah kita mengaji

Yo kawan-kawan, marolah kita mengaji

11. ALLAH MAHA ESA

( Lagu : Burung kakak tua )

Allah Maha Esa, Allah Maha Kaya

Allah Maha Sayang, Allah Maha Kuasa

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah Maha Besar

Allah Maha Besar, Allah Maha Kekal

Allah Maha Esa, Allah yang sempurna

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah, Allah, Allahu akbar

Allah Maha Besar

12. SANTRI TPA

( Lagu : Warung pojok )

Hijau muda seragamnya ( menawan )

Pakai jilbab di kepala ( cantiknya )

Qiro’aty bawaannya

Cinta Al Qur’an orangnya

Aduh gantengnya, aduh cantiknya

Aduh anggunnya, baik budi pekertinya

13. MARI SHOLAT

( Lagu : Gelang sipatu gelang )

Sholat, marilah sholat

Mari sholat bersama-sama

Barang siapa yang tidak sholat

Yang tidak sholat mendapat siksa

14. CARA WUDLU

( Lagu : Naik-naik ke puncak )

Mari kawan kita belajar

Cara wudlu yang benar

Yang pertama baca basmalah

Dua basuh telapak tangan

Yang ketiga berkumur-kumur

Sambil membasuh lubang hidung

Yang keempat membasuh muka

Lalu membasuh tangan

Dahulukan tangan yang kanan

Baru tangan yang kiri

Usap kepala langsung telinga

Cukup sekali saja

Yang kelima membasuh kaki

Hingga ke mata kaki

Dahulukan kaki yang kanan

Baru kaki yang kiri

Jangan lupakan baca syahadat

Agar wudlu sempurna

15. JALAN MASUK SYURGA

( Lagu : Satu-satu )

Satu-satu aku cinta Allah

Dua-dua cinta Rasulullah

Tiga-tiga cinta orang tua

Satu, dua, tiga jalan masuk syurga
16. RUKUN IMAN

( Lagu : Satu-satu )

Rukun iman enam perkara

Yang pertama iman kepada Allah

Yang kedua Malaikat-Nya

Yang ketiga Rasul-rasul-Nya

Yang keempat Kitab-kitab-Nya

Yang kelima hari Qiamat

Yang keenam Qodho dan Qodhar

Semua datang dari Allah 2X

17. 25 RASUL

( Lagu : Sorak-sorak bergembira )

Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh

Ibrahim, Luth, Ismail

Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub

Syu’aib, Harun, Musa

Dzulkifli, Daud, Sulaiman

Ilyas, Ilyasa, Yunus

Zakaria, Yahya, Isa

Muhammad Nabi kita

18. KITAB AL QURAN

(Lagu : Layang-layang )

Ku ambil kita Al Qur’an

Ku baca dan kuartikan

Ku simak dan ku renungkan dengan tenang

Ku jadikan pedoman

Berlatih berlatih

Berlatih membaca Al Qur’an

Berlatih dan ku ajak kawan-kawan

Hati gembira dan senang
19. MUHAMMAD RASULULLAH

( Lagu : Apuse )

Muhammad Rasulullah

Penutup Nabi dan Rasul

Sebagai rahmad bagi alam raya

Muhammad Rasulullah

Pemimpin di akhir zaman

Sholawat serta salam kami untukmu

Ya Muhammad, Rasulullah

Ya Muhammad, hamba Allah

Muhammad Rasulullah

Teladan bagi ummatnya

Al Qur’an firman Allah pedomannya

Muhammad Rasulullah

Jasamu amatlah besar

Mari kita teruskan ajarannya
20. RUKUN ISLAM

( Lagu : Siapa suka hati )

Katakan rukun Islam yang pertama ( Syahadat )

Katakan rukun Islam yang kedua ( Sholat )

Ketiganya puasa, keempat membayar zakat

Kelima pergi haji naik pesawat wus… wus…

21. DISINI ISLAM DISANA ISLAM

( Lagu : Disini senang di sana senang )

Disini Islam disana Islam

Dimanapun aku tetap Islam

Sekarang Islam, besokpun Islam

Sampai matipun ku tetap Islam

Dimanapun tetap Islam, Islam jaya dimanapun

Tetap Islam, Islam jaya dimanapun
22. I Q R O

( Lagu : Disini senang di sana senang )

Disini Iqro’ disana Iqro’

Dimana-mana bacalah Iqro’

Di sekolah baca, di rumah baca

Di mana-mana bacalah Iqro’
خَ حَ جَ ثَ تَ بَ اَ

صَ شَ سَ زَ رَ ذَ دَ

قَ فَ غَ عَ ظَ طَ ضَ

يَ ءَ هَ وَ نَ مَ لَ كَ

23. SANTRI KECIL

( Lagu : Pelangi koes plus )

Kulihat santri kecil di sore hari

Ia rajin mengaji sambil bernyanyi

Santri kecil-santri kecil

Rajin-rajinlah mengaji

Mengabdi pada Illahi

Untuk bekal hari nanti

24. SUARA ADZAN

(Lagu : Kring-kring-kring ada sepeda)

Terdengar suara adzan,

Tanda panggilan sholat

Tundalah kegiatan,

Marilah beribadat

Dengar seruan qomat,

Sholatkan dimulai

Khusyu’ waktu ibadah

Ikhlas di dalam hati
25. AL QURAN

(Lagu : Soleram)

Al Qur’an, Al Qur’an

Al Qur’an firman Tuhan

Kitab suci menjadi pedoman kawan

Pelajari serta diamalkan

Kitab suci menjadi pedoman kawan

Pelajari serta diamalkan
26. MARI KITA SHOLAT

( Lagu : Matahari terbenam )

Ayo kawan semua, mari kita sholat

Tinggalkan permainan, kerjakan ibadah

Ayo … ayo…. ayo mari kita sholat

Ayo … ayo … ayo kerjakan ibadah
27. PERGI MENGAJI

( Lagu : Matahari terbenam )

Menjelang sore hari, ku pergi mengaji

Kubawa Qiro’aty, dengan senang hati

Ayo…ayo… ayo kita mengaji

Ayo…ayo… ayo kita mengaji

28. LIHAT AKU

( Lagu : Lihat kebunku )

Lihatlah aku anak yang pintar

Riang selalu dan rajin belajar

Setiap hari ku ngaji Qur’an

Bersama teman

Di TPA MTA
29. WAKTU DAN REKAAT SHOLAT

(Lagu : Bangun tidur)

Sholat Shubuh di pagi hari

Sholat Dhuhur di siang hari

Sholat Asar di sore hari

Maghrib, Isya’ di malam hari

Sholat Subuh dua rekaat

Dhuhur ‘Asar empat rekaat

Sholat Maghrib tiga rekaat

Sholat Isya’ empat rekaat

30. MENGAJI AL QUR AN

(Lagu : Heli anjing kecil)

Mari mengaji Al Qur’an

Dengan ustadz ustadah

Ikuti dan perhatikan

Jangan banyak bercanda

Ingat, Hei teman

Hormati Al Qur’an

Ayo, hei teman

Kita mengamalkan

31. AKU ANAK ISLAM

(Lagu : Aku anak sehat)

Aku anak Islam rajin sembahyang

Karena bimbingan ibu tersayang

Semenjak aku kecil, slalu ikut mengaji

Sehingga mengerti ajaran Ilahi

Senang hati ibu melihat aku

Tak lupa mengaji setiap waktu

Bila aku belajar ibu slalu ihtiar

Membimbingku belajar jadi anak yang pintar

32. MASUK PENGAJIAN

(Lagu : Lagi bilaman)

Ayo, kawan-kawan kita bergandeng tangan

Besama-sama masuk ke pengajian

Ayo, ayo , ayo

Ayo, ayo, ayo

Bawa Qiro’aty dan Al Qur’an

Jangan sampai ketinggalan

Duduk tertib mendengarkan

33. CINTA ISLAM

( Lagu : Desaku)

Islamku yang kucinta

Kujaga selalu

Membuat ku bahagia

Dan ingin menyatu

Tak akan kulupakan

Tak akan bercerai

Selalu kudambakan

Islamku yang damai

34. NGAJI SAMA-SAMA

( Lagu : Cublak-cublak suweng )

Ngaji sama-sama, yang ramai tidak bisa

Yang ngantuk tidak dengar, yang nganggu tak disuka

Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji

Ayo-ayo ngaji, ngajine sing tenanan

Ora pareng gojegan

Lungguhe anteng-antengan

Sing rame kancane syetan

Bismillah ayo ngaji, bismillah ayo ngaji
35. SIAPA TAHU

( Lagu :Nama-nama rasa )

Siapa tahu nama Tuhan kita

Allah Allah Allah Azawajala

Siapa tahu nama Nabi kita

Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam

Cobalah katakan apa kitab kita

Alqur’an namanya

Sesama muslim itu teman kita

Kalau musuh kita adalah setan
36. MENUNTUT ILMU

( Lagu : Bebek-bebekku )

Teman-temanku, mari-kemari

Ikutlah aku menuntut ilmu

Disana kita ngaji bersama

Tuk bekal hidup nanti diakhiratnya

Yo ikut, yo ikut ngaji bersama

Belajar Al Qur’an dengan gembira

37. ARTI TPA DAN MTA

(Lagu : Apa guna keluh kesah)

Apa artinya TPA

Apa artinya TPA

Taman Pendidikan Al-Qur’an

Itu artinya TPA

Apa artinya MTA

Apa artinya MTA

Itu Majlis Tafsir Al-Qur’an

Itu artinya MTA

38. ALLAH TUJUAN KITA

(Lagu : Semut-semut kecil)

+ Wahai santri-santri

Ustadz mau tanya

Siapa Tuhanmu, siapa Nabimu, dan apa kitabmu ?

= Ustadz baik hati

Kami kan menjawab

Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al Qur’an kitabku

Alhamdulillah kalian tahu

Alhamdulillah kalo begitu

+ Wahai santri-santri

Ustadz tanya lagi

Siapa temanmu, siapa musuhmu, harus bagaimana ?

= Ustadz baik hati

Kami kan menjawab

Muslim temanku, Syetan musuhku wajib dijauhi

Allah ta’ala tujuan kita

Nabi Muhammad teladan kita

Al Qur’an karim, pedoman kita

Iman dan taqwa bekal utama

La la la la la la la la la 2x

La la la la la la la la la 2x
39. MASYITHOH

Wahai Masyithoh putrid Islam yang mulia

Imannya teguh pada Allah Taala

Fir’aun tahu serta marah kepadanya

Lalu disiksa dengan kejam tak terkira

Masyithoh sholeh diberi hukuman yang mengerikan

Tak gentar dengan rela hati

Allahu Akbar 2x
40. SATRI KECIL

Santri-santri kecil dari TPA MTA

Bawa Qiroaty juga bawa Al Qur’an

Bermain bernyanyi mengaji bersama

Berseragam indah bagai kupu-kupu syurga

41. SHOLAT WAJIB

Tak lupa tugasku setiap hari

Sembahyang wajibku yang lima kali

Shubuh Dhuhur ‘Ashar Maghrib dan Isya’

Tak mungkin aku lupakan slama-lamanya

42. SYAHADAT

Asyhadu alla illaha illa Allah

Waasyhadu anna Muhammadar rasulullah

Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah

Dan saya bersaksi Muhammad utusan Allah

43. CIPTAAN ALLAH

Bila kupandang langit dan bumi

Alam semesta ini

Semua ciptaan yang Esa

Ya ….. Allah

Firman-Mu bagai sinar yang terang

Menuju kebenaran

Jauhkan aku dari siksaan

Ya ….. Allah

Pengasih dan penyayang

Pada semua insane

Memuji selalu nama-Mu

Allah, Allah, Allah

44. ANGGOTA BADAN

Kita hafalkan bersama

Nama-nama anggota badan

Dalam bahasa Arab

Kepala rokshun, rambut sya’run

Kening jabkhotun, mata ‘ainun

Hidung anfun, telinga udzunun

Dada shodrun, leher unuqun

Famun mulut, shofkhotun bibir

Sinun gigi, lisanun lidah

Bagnun perut, rijlun kaki

Yadun tangan, ashobiun jari-jari

45. BULAN HIJRIAH

Mari kawan semua, kita menghafalkan

Dua belas nama bulan dalam tahun Hijriayah

Satu Muharrom, kedua Shafar

Taga Robiul awal, empat Rabiul tsani

Lima Jumadil ula, enam Jumadil tsaniyah

Ketujuh bulan rojab, delapan bulan Sya’ban

Sembilan Romadhon, sepuluh bulan Syawal

Sebelas Dzulqoidah, Duabelas Dzulhijah

46. ALHAMDULILLAH PUNYA MATA

Alhamdulillah, alhamdulillah

Aku punya mata

Mataku indah mataku bersih

Oh Alhamdulillah

Dapat kulihat dapat kupandang

Pemandangan indah

Aku bersyukur Alhamdulillah

Terimakasih Allah
47. 10 MALAIKAT ALLAH

10 Malaikat Allah

Jibril pembawa wahyu

Mikail pembagi rizqi

Isrofil peniup sangka kala

Izroil pencabut nyawa

Munkar dan Nakir penanya di kubur

Rqib dan Atid pencatat amal

Malik penjaga di Neraka

Ridwan penunggu Syurga

10 Malaikat Allah

48. ALLAH MAHA MELIHAT

Allah Maha Melihat hat … hat…

Semua perilakumu mu… mu…

Allah Maha Mendengar ngar…ngar…

Semua perkataanmu mu…mu…

Ayo kita waspada da…da…

Jangat berbuat dosa sa…sa…

Ingat ingat selalu lu…lu…

Allah mengawasimu mu…mu…

49. RUKUN ISLAM DAN IMAN

Rukun Islam ada lima

Pertama ucap dua kalimat syahadat

Keduanya sholat ketiga berpuasa

Keempat zakat kelima naik haji

Rukun Iman ada enam

Percaya Allah, percaya pada malaikat

Percaya Kitab Allah serta Nabi dan Rasul

Percaya kiamat qodho dan qodar

Rukun Islam harus dikerjakan

Rukun Iman diyakini

50. I PI YA

Ipiyaa ya ya ipiye

Aku dadi cah Islam wae

Yen awan tak pikerke

Yen wengi tak impekke

Imanku san soyo kuwate

Ayo konco ayo konco

Iki wis arep sasi poso

Mulo padha nindhakno

Iku sifat satriyo

Bedho karo sifate buto

51. BELAJAR NGAJI

Saya ingin belajar Bu

Belajar di TPA

Perlu cari ilmu Bu

Ilmu yang berguna

Blajar mengkaji Qur’an Bu

Ilmu yang sempurna

Besok untuk bekal Bu

Kecil sampai tua

Sungguh Qur’an itu Bu

Petunjuk manusia

Agar bahagia Bu

Dunia akhiratnya

52. SHOLAT

Sholat iku penggawe mulyo

Laku gampang ora rekoso

Lan ngilangake laku kang nistha

Mumpung isih pada ana ndonya

Tindake Nabi wajib den turut

Nyembah Allah kelawan sujud

Lan nindakake laku kang becik

Ngedohi laku alo lan musyrik

53. MESEMMA

Mesemmaaa……..

Yen ora bisa kandha

Mesemmaaa……..

Yen ora pati cetha

Mesemmaaa……..

Nadyan atimu rada gelo

Mesemmaaa……..

Ngiras kanggo tamba

Mesemmaaa……..

54. BOCAH CILIK

Bocah cilik-cilik

Lungguh tharik-tharik

Sandangane resik

Tumindake becik

Allah Pangeranku

Muhamamd Nabiku

Islam agamaku

Al Qur’an kitabku

55. DOA IBU

Sejak kecil kudiasuh

Oleh ayah dan ibu

Tak pernah dia mengeluh

Malam kudijaga

Pesan dari ibu guru

Kuingat selalu

Do’akanlah orang tua

Biar masuk syurga

Oh Tuhan, oh Tuhanku

Dengarlah do’aku

Kasihinilah ayah dan ibu

Dan ampunilah dosanya

56. NABI YUNA

Nabiyuna Nabi Muhamamd

Ismu abi sayyid Abdullah

Ummuhu sayyidah Aminah

Wahyuwayyulladu bi Makkah

Yaumul Isnain qobla subhi

Syahrul April yaumul ‘Asyiri

Amun fiil maulidun Nabi

Khomsun mi’ah wahid wa sab’iin

Nabiku Nabi Muhammad

Ingkang romo sayyid Abdullah

Ingkang ibu Siti Aminah

Miyos dalem wonten ing Mekkah

Dino Senen ing wayah subuh

Sasi April tanggal rong puluh

Tahun Fill miyose Nabi

Limo pitu siji tahun Masehi
57. ALLAHU AKBAR

Allahu akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar, Allahu Akbar

Esuk-esuk uthuk-uthuk

Gununge katon ngregunuk

Genduk ojo ngantuk

Kae adzane wis nyeluk

Allahu akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar, Allahu Akbar

Sisih wetan bang nerawang

Ojo padha ongkang-ongkang

Kakang menyang mblumbang

Sesuci nuli sembahyang

Allahu akbar, Allahu Akbar

Allahu akbar, Allahu Akbar

58. ALLAH MAHA WELAS

Duh Gusti nyuwun kawelasan

Dateng sadaya kesaenan

Duh Dzat kang welas

Lan kang ngapura

Mugi ngapunten

Ing dosa kita

59. ASSALAAMU ‘ALAIKUM

Assalaamu ‘alaikum

Wa’alaikum salam

Semoga sejahtera

Atas karunia-Nya

60. BISMILLAH HIRRAHMAANIRROHIIM

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan jalan rahmat dan kasih-Nya

Mereka yang beriman mereka yang bertakwa

Senantyasa dalam nikmat Allah

MACAM-MACAM TEPUK

1. TEPUK ISLAM

Tepuk Islam

( X X X ) agamamu ( X X X ) Islam

( X X X ) Tuhanmu ( X X X ) Allah

( X X X ) Nabimu ( X X X ) Muhammad

( X X X ) Kitabmu ( X X X ) Al Qur’an

( X X X ) temanmu ( X X X ) muslim

( X X X ) musuhmu ( X X X ) syetan

2. TEPUK TENANG

Tepuk tenang

( X X X ) te ( X X X ) nang

( X X X ) tenang sedakep Mendel cep.

3. TEPUK KHOLIFAH

Tepuk Kholifah

( X X X ) pertama ( X X X ) Abu Bakar

( X X X ) kedua ( X X X ) Umar

( X X X ) ketiga ( X X X ) Usman

( X X X ) keempat ( X X X ) Ali

4. TEPUK RUKUN ISLAM

Tepuk rukun Islam

( X X X ) pertama ( X X X ) syahadat

( X X X ) kedua ( X X X ) shalat

( X X X ) ketiga ( X X X ) puasa

( X X X ) keempat ( X X X ) zakat

( X X X ) kelima ( X X X ) haji

5. TEPUK RUKUN IMAN

Tepuk rukun Iman

( X X X ) pertama ( X X X ) pada Allah

( X X X ) kedua ( X X X ) Malaikat

( X X X ) ketiga ( X X X ) Kitab-Nya

( X X X ) keempat ( X X X ) Nabi-Nya

( X X X ) kelima ( X X X ) Hari Kiamat

( X X X ) keenam ( X X X ) Taqdir

6. TEPUK AL QUR’AN

( X X X ) pertama ( X X X ) Al Fatihah

( X X X ) kedua ( X X X ) Al Baqorah

( X X X ) ketiga ( X X X ) Ali Imran

( X X X ) keempat ( X X X ) An Nisa’

( X X X ) kelima ( X X X ) Al Maidah

( X X X ) keenam ( X X X ) Al An’am

( X X X ) ketujuh ( X X X ) Al A’raf

( X X X ) kedelapan ( X X X ) Al Anfal

( X X X ) kesembilan ( X X X ) At Taubah

( X X X ) kesepuluh ( X X X ) Yunus

7. TEPUK ISTIQOMAH

( X X X ) Aku ( X X X ) Anak Islam

( X X X ) Slalu bangga ( X X X ) dengan Islam

( X X X ) Jadi mentri ( X X X ) tetap Islam

( X X X ) Jadi mantri ( X X X ) tetap Islam

( X X X ) Pak polisi ( X X X ) tetap Islam

( X X X ) Sampai mati ( X X X ) tetap Islam

( X X X ) Islam Islam yes.

8. TEPUK ISLAM JAYA

( X X X ) I ( X X X ) S

( X X X ) L ( X X X ) A

( X X X ) M ( X X X ) Islam …. Jaya.

9. TEPUK SHOLAT

( X X X ) Lima waktu ( X X X ) kulakukan

( X X X ) Hati riang ( X X X ) jiwa lapang

( X X X ) Subuh ( X X X ) Dhuhur

( X X X ) Ashar ( X X X ) Maghrib

( X X X ) Isya’ ( X X X ) tak pernah

( X X X ) kutinggalkan

10. TEPUK PANJI ISLAM

Panji Islam kan datang ( X X X hey )

Umat Islam kan menang ( X X X hey )

Tak henti kami berjuang ( X X X hey )

Agar panji Islam menjulang ( X X X hey )

MENGAJAR ANAK-ANAK DENGAN METODE BCM

( BERMAIN CERITA MENYANYI ) .

Belajar itu penting. Mengaji itu penting. Disiplinitu penting. Siapa yang berkata seperti itu? Jawabannya mudah saja : orang dewasa! Bagaimana dengan anak-anak? Anak-anak adalah anak-anak, bukan orang dewasa yang berbentuk mini. Adalah hal yang lumrah jika anak-anak belum memiliki kesadaran setinggi itu. Bagi mereka yang penting adalah kenyamanan psikologis, kasih sayang, penghargaan, keceriaan, kegembiraan, enjoy…! Inilah yang membuat mereka bahagia. Memang, bagi anak-anak suasana hati lebih penting daripada substansi norma ajarannya.

Dua pokok pikiran di atas kedengarannya seperti sebuah paradoks, yang satu mementingkan suasananya, yang satu lagi mementingkan isisnya. Yang satu mementingkan kehariiniannya, yang lain menanamkan keesokannya., yang satu berusaha menghindari beban-beban yang berat, yang satu menekankan betapa pentingnya bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian..

Bagaimana mengkompromikan dan menemukan titik temu keduanya? Inilah persoalannya. Harus disadari bahwa keinginan orang dewasa bila ingin mencapai sasaran, harus dicapai dengan memperhatikan tuntutan jiwa anak-anak. Semua hal di atas menjadi pijakan bagi gagasan bahwa proses belajar mengajar pada anak-anak akan sangat efektif bila dikembangkan melalui pendekatan happy learning, dengan metode BCM ( Bermain, Cerita, Menyanyi ).

BERMAIN

Para ahli mengatakan bahwa tidak terlalu mudah untuk mendefinisikan pengertian mengenai bermain secara tepat. Namun secara umum,bermain sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan dengan spontan dan dalam suasana riang gembira. Garvey dalam salah satu tulisannya mengemukakan adanya lima pengertian yang berkaitan dengan bermain,yaitu:

1. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak
2. Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik,namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
3. Bermain bersifat spontan dan suka rela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.
4. Bermain melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
5. Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti misalnya :kemampuan kreatifitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya.

Pengertian ini menggambarkan bahwa apabila kegiatan bermain menyenangkan,maka anak akan terus melakukannya, namun bila sudah tidak menyenangkan maka anakpun akan menghentikan permainan tersebut.

Klasifikasi Bermain.

Klasifikasi permainan ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1. Sumber kebahagiaan :
a. Permainan aktif : sumber kebahagiaan dari diri sendiri saat ia melakukan permainan tersebut.
b. Permainan pasif : sumber kebahagiaannya dari orang lain, contohnya mendengarkan dongeng, menikmati musik dll.


2. Fungsinya :
a. Permainan intelegensi, misalnya : menerjemahkan sandi, puzzle, kuis Islami, dll.
b. Permainan rekreatif, misalnya : aneka permainan tepuk, shodaqoh berantai dll.


3. Jumlah peserta.
a. perorangan : KKM (Kegitan Kreatif Mandiri)
b. kelompok : jihad, bisik berantai,dll
c. massal : lingkaran sholat, elang dan induk ayam.


4. Tempat :
a. out door ( di luar ruangan / kelas )
b. in door ( di dalam ruangan / kelas ).


5. Sifat permainan :
a. Kompetitif : permainan yang dilombakan.
b. Konstruktif : permainan membangun.
c. Destruktif : permainan membongkar.

Manfaat Permainan.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan bermain, antara lain :
1. Manfaat fisik.
2. Manfaat terapi.
3. Manfaaat edukatif
4. Manfaat kreatif.
5. Manfaat pembentukan konsep diri.
6. Manfaat sosial.
7. Manfaat moral.

Menentukan permainan sebagai media pendidikan.

Seorang pendidik / pengasuh anak-anak yang kaya akan permainan dan kreatif akan mudah akrab dengan peserta didiknya. Namun hal ini belum menjamin bahwa ia akan berhasil membawa peserta didiknya mencapai tujuan pendidikan yang sempurna atau total. Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk mampu memilih media permainan yang tepat dan efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang diinginkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh lembaga. 


Hal yang perlu diperhatikan dan diingat dalam memilih permainan sebagai media pendidikaan antara lain :
1. Keselarasan antara materi dengan jenis permainan.
2. Kondisi anak didik.
3. Kondisi lingkungan
4. Kegiatan terdahulu / variasi permainan


CERITA

“ Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-qur’an ini kepadamu,….”.

Dari penggalan Al Qur’an surat Yusuf ayat 3 diatas, dapatlah diambil pelajaran bahwa secara implisit Allah menyebut Al-Qur’an dengan ‘kumpulan cerita yang paling baik’. Maksudnya dalam mengajak manusia kedalam keimanan dan ketaatan kepada robbnya, Allah pun menggunakan metode yang menyentuh hati nurani,yaitu cerita / kisah-kisah.

Hikmah yang dapat diambil atas sebuah cerita / peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu adalah sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk kita berikhtibar atas peristiwa itu. Allah berfirman,
“faq shulshil qoshosho la’allahum yatafakkaruun.”
Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al A’rof 176).

Dengan demikian, secara khusus Allah hendak mengajarkan kepada Rosulullah dan tentu juga kepada para pengikutnya yang setia,bahwa cerita adalah metode tarbiyah yang paling tepat dan efektif untuk mengajar manusia berbuat baik (akhlakul karimah) tanpa merasa digurui. Karena itulah Allah sering kali menggunakan tamsil-tamsil, perupamaan, pelukisan-pelukisan untuk mengajar manusia menuju ketaatan syariat, antara lain diambil dari dunia binatang dan tumbuhan yang dilukiskan dalam Al Qur’an dengan bahasa yang indah dan mempesona.

Mengingat begitu besarnya perhatian Allah pada metode bercerita ini tentu wajar jika terbersit pertanyaan dihati kita,mengapa metode bercerita ini efektif sekali? Jawabnya adalah pertama, cerita umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni,sehingga pada kebanyakan hal, cerita yang kita dengar dimasa kanak-kanak dulu masih bisa kita ingat dengan utuh berpuluh-puluh tahun. Kemudian., yang kedua, melalui cerita manusia diajarkan untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus dikhutbahi dengan segerobak nasihat yang berkepanjangan. 


Uraian diatas menggambarkan bahwa cerita sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan. Sebagai konsekwensinya kita sebagai pengasuh /pendidik anak-anak yang sangat menggandrungi terbitnya generasi robbani dengan kesholihan amal dan luasnya pengetahuan mereka, harus merasa ikut diperintah Allah untuk menebar dan mengajar manusia dengan kesantunan tutur lewat cerita ini.

Fungsi Cerita

1. Sarana kontak batin antara pendidik dan anak didik.
2. Pendidikan imajinasi / fantasi.
3. Pendidikan emosi (perasaan) anak didik.
4. Sarana pendidikan bahasa anak didik.
5. Membantu proses identifikasi diri / perbuatan.
6. Media penyampai pesan / nilai-nilai agama.
7. Sebagai sarana hiburan dan pencegah kejenuhan.

Klasifikasi cerita.


Sebelum seseorang bercerita, terlebih dahulu ia harus memilih / menentukan terlebih dahulu jenis cerita apa yang cocok dan sesuai dengan obyek dakwah yang kita tangani. Pemilihan jenis cerita ini antara lain ditentukan oleh :


1. Tingkat usia pendengar.
2. Jumlah pendengar.
3. Tingkat heterogenitas pendengar.
4. Tujuan penyampaian materi.
5. Suasana acara.
6. Situasi dan kondisi pendengar.


Adapun pengelompokan cerita ini ditinjau dari beberapa sudut pandang, yang secara sederhana dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Berdasarkan pelakunya.
a. fabel ( dunia binatang dan tumbuhan ).
b. dunia manusia
c. dunia benda mati
d. campuran / kombinasi


2. Berdasarkan kejadiannya.
a. cerita sejarah ( tarikh ).
b. Cerita fiksi ( rekaan ).
c. Cerita fiksi sejarah.


3. Berdasarkan sifat dan waktu penyajiannya.
a. cerita bersambung.
b. Cerita serial.
c. Cerita sisipan.
d. Cerita ilustrasi.
e. Cerita lepas.


4. Berdasarkan jumlah pendengar.
a. cerita privat.
(1) cerita pengantar tidur.
(2) Cerita lingkaran pribadi ( kelompok sangat kecil ).
b. cerita kelas.
(1) kelas kecil ( s.d 20 anak )
(2) kelas besar ( s.d 20 – 40 anak ).
c. cerita untuk forum terbuka.


5. Berdasarkan teknik penyajiannya.
a. direct story ( cerita lagsung / tanpa naskah ).
b. Story reading ( membaca cerita )


6. Berdasarkan pemanfaatan peraga.
a. bercerita dengan alat peraga.
b. Bercerita tanpa alat peraga.

Sekali lagi, pemilihan jenis cerita diatas sangat berpengaruh pada teknik penyajiannya. Karena setiap cerita mempunyai gaya, teknik dan pendekatan yang berbeda-beda, oleh karenanya pemahaman yang mendalam tentang jenis dan karakter pendengar juga sangat dibutuhkan. 


Untuk mencapai keberhasilan dalam bercerita, ada dua faktor pokok yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik yang akan bercerita, yaitu :
1. Naskah / skenario atau setidaknya synopsis. ( kerangka cerita ).
a. dari sumber ceritayang telah ada.
(1) sumber bisa didapat dari buku cerita,komik, majalah.
(2) Mengubah naskah dari bahasa tulis ke bahasa lisan ( percakapan)
(3) Penyesuaian / modifikasi alur, setting dan bumbu cerita.
(4) Melatih naskah baru berulang-ulang dalam penyajian yang sebenarnya.
b. mengarang cerita sendiri.


Untuk mempermudah menemukan ide dasar dan alur cerita, ada beberapa hal yang mungkin 

dapat mambantu :
(1) Pilihlah setting awal. Baik setting tempat, waktu maupun suasana.
(2) Tentukan tokoh utama dan tokoh antagonisnya
(3) Munculkan konflik.


Ada 4 macam konflik :
- Person against self ( dari diri sendiri ).
- Person against person ( diri sdr dengan orang lain ).
- Person against society ( diri sdr dengan masyarakat )
- Person against nature ( diri sdr dengan alam ).
(4) klimaks (puncak masalah ).
(5) Penyelesaian.


2. Teknik penyajian.
Bila faktor naskah “beres”, maka faktor kedua yang akan menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam bercerita adalah faktor teknik penyajian. Bagaimanapun bagusnya naskah sebuah cerita tanpa didukung dengan teknik penyajian yang sempurna / baik, maka akan hambar / rusak juga, oleh karenanya unsur-unsur penyajian cerita harus dikombinasikan secara proposional. 


Unsur-unsur itu adalah
a. Total.
Artinya bersungguh - sungguh dengan mengerahkan segala kemampuan kita. Termasuk dalam pengertian totalitas di sini adalah ketulusan dan keikhlasan kita.
b. Satukan perhatian anak.
Ada beberapa cara misalnya : diajak bermain tepuk, bernyanyi , atau Tanya jawab sekilas, lalu buatlah kesepakatan dengan anak-anak, misalnya waktu mendengarkan cerita tidak boleh ramai sendiri, dsb.
c. Detail.
Maksudnya gambarkanlah secara terinci cerita kita, diantaranya :personifikasi tokoh-tokohnya, adegan-adegannya, dialog antar tokohnya, dsb.
d. Dramatisasi.
Artinya menggambarkan perbedaan perilaku antara tokoh utama dengan tokoh antagonos secara tajam. Inilah yang disebut dramatisasi ( menyangatkan). Pada adegan yang memang perlu diberi penekanan, tonjolkan dengan maksimal.
e. Ekspresif.
Maksudnya dalam bercerita harus penuh penghayatan. Cerita yang tidak ekspresif akan terasa hambar, monoton, dan membosankan. Oleh karena itu kita perlu memanfaatkan seluruh anggota tubuh kita, terutama mimik muka, tangan dan bahu, misalnya : membelalak, melirik, marah, menyeramkan, tertawa, dsb.
f. Ilustrasi suara.
Memberi ilustrasi cerita kita dengan suara-suara khusus mempunyai efek yang bagus bagio cerita kita. Ada dua macam :
(1) suara lazim: suara yang kita tirukan sebagaimana aslinya, misal : dor !( untuk suara tembakan), meong…(suara kucing),dsb.
(2) Suara tak lazim: suara yang kita ciptakan sendiri, misalnya : towengweng….(suara menghilang), suara angin, suara mantra yanga aneh-aneh,dsb.
g. Suspence dan humor.
Cerita yang menegangkan dan kaya akan humor biasanya lebih disukai anak-anak. Efek tegang bisa dibangun dengan memunculkan adegan-adegan penuh kejutan, suasana sunyi,dsb. Sedang efek humor bisa dibangun melalui dialog-dialog maupun gerakan yang lucu.
h. Frienship.
Maksudnya dalam bercerita ciptakan suasana akrab dan bersahabat dengan anak-anak. Halini bisa diusahakan dengan pengaturan tempat duduk,memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berkomentar, tanya jawab dsb.
i. Perhatikan situasi dan kondisi pendengar.
Anak-anak yang tampaknya sudah cukup penat dan jenuh, sebaiknya cukup diberi cerita yang ringan yang penuh canda. Cerita serius yang sarat akan pesan sebaiknya diberikan pada anak-anak yang dalam kondisi fresh.
j. Happy ending.
Akhir dari cerita dimana sang tokoh utama mengalami kebahagiaan. Cerita yang berakhir dengan kesedihan dan kekalahan sang tokoh utama, akan menjadikan anak-anak kecewa. Kalau tokoh utamanya dikisahkan “terpaksa” meningggal dunia, maka gambarkanlah bahwa ia mati syahid atau khusnul khotimah.

MENYANYI


Menyanyi adalah bagian yang tak terpisahkan dari dunia anak-anak.Menyenandungkan lagu, apalagi yang berirama riang, sungguh merupakan kegiatan yang digandrunginya. Hal ini tidaklah mengherankan, karena lagu pada dasarnya adalah bentuk dari bahasa nada. Yaitu bentuk harmoni dari tinggi rendahnya suara. Pada insan-insan belia yang perbendaharaan bahasa masih cukup terbatas ini, bahasa nada justru lebih mudah mereka kunyah. Bahasa kata-kata membuat mereka dituntut mengernyitkan dahi dan bersusah payah untuk memahami maknanya. Sedang bahasa nada justru akan membawa mereka pada suasana : riang, syahdu, sedih,semangat,dsb, tanpa harus mereka mengerti apa isi kandungannya. 


Kita dapat saksikan bayi yang baru berusia beberapa bulan tergelak-gelak mendengar ayah bundanya menyanyikan lagu gembira. Saat lain iapun tertidur pulas setelah bundanya melantunkan lagu syahdu walaupun tanpa syair, semisal ningnong ning gung…Begitulah, jauh sebelum anak-anak mengenal bahasa kata,ia telah mengenal bahasa nada.

Ketika anak-anak beranjak lebih besar, mereka akan semakin akrab dengan lagu atau nyanyian. Asal melodinya tidak terlalu rumit, mereka akan dengan senang hati menyanyikannya.Mereka minta diajari menyanyi, menghafalkan syairnya, belajar melafalkan kata-kata yang terdapat pada syair lagu itu, sibuk bergaya ketika menyanyi, dsb.Semua itu adalah bagian dari dunia keceriaan masa kanak-kanak yang indah. 


Dalam kaitannya dengan hal ini, menjadi sangat dimengerti apabila para ulama tempo dulu menciptakan banyak lagu /tembang sebagai sarana dakwahnya. Lagu-lagu iru sampai sekarang masih sering kita dengarkan lewat menara-menara masjid dengan lantunan puji-pujiannya. Konon untuk menunjukkan kecintaannya pada Rosulullah SAW, para shahabat melantunkan sholawat badar untukmenyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW dari perang badar yang dimenangkan kaum muslimin dengan gilang gemilang. Bukankah sholawat badar bukan satu bentuk dari nyanyian Demikian pula ketika nabi Muhammad SAW mengagumi lantunan suara Abu Musa Al Asy’ari membaca Al Qur’an,bukankah lantunan suara itu bentuk dari sebuah lagu. 

Demikianlah menurut fitrohnya manusia memang menyukai keindahan, dalam soal suara, manusia pasti akan lebih menyukai nada-nada yang indah, mengandung harmoni, sehingga enak didengar daripada mendengar suara-suara yang cenderung sumbang, tak beraturan sehingga terasa tak nyaman di telinga. Bentuk harmoni yang indah itu kemudian diusahakan agar dapat diulang kembali, diperdengarkan lagi, ditirukan, bahkan disebarluaskan. Itulah yang kita kenal sebagai lagu atau nyanyian.

Fungsi dan makna nyanyian bagi pendidikan anak-anak.

Melihat kegemaran anak-anak menyanyi tentu dengan segenap tingkah lakunya, menerbitkan pertanyaan : apa sebenarnya fungsi dan makna lagu-lagu semacam itu bagi mereka ? sebagai seorang pendidik pertanyaan lumrah ini memang wajib kita cari jawabannya. Sebagai renungan di bawah ini secara garis besar akan kita sebutkan apa makna dan fungsi kegiatan bernyanyi bagi anak-anak, yaitu :


1. Sebagai pendidikan emosi
2. Pendidikan motorik
3. Pengembangan daya imajinasi
4. Peneguhan eksistensi diri
5. Pengembangan kemampuan berbahasa
6. Pengembangan daya intelektual
7. Pengembangan kekayaan rohani dan pendidikan nilai-nilai moral.

Mengajarkan lagu pada anak-anak.

Untuk dapat mengajarkan lagu pada anak-anak dengan baik, ustadz/ pengasuh anak-anak harus mempersiapkan dan memperhatikan 3 hal :
1. Kesiapan materi lagu.
2. kesiapan emosi
3. Ketepatan situasi.