Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 April 2011

LDPQ PERIODE 2009-2010

PENGANTAR

Berangkat dari sebuah pemikiran sederhana “ngumpulke balung pisah” maka lahirlah LDPQ, suatu lembaga dakwah yang dilatarbelakangi oleh semangat mensukseskan Gerakan Dakwah Al-Qur’an dari kawan-kawan yang pernah aktif di “AMM” dan “BADKO”, dua “macan besar” yang telah berhasil menyelamatkan ribuan bahkan jutaan umat Islam dari buta huruf Al-Qur’an dan juga telah berhasil “menggiring” para pemuda-remaja-mahasiswa untuk peduli dengan dunia dakwah, suatu prestasi amal jariyah yang amat sangat fantastis. Mudah-mudahan Allah selalu memberikan ridlo, rahmat dan barokah-Nya kepada mereka dan kita semua, amin.

Nama-nama seperti Pak Budi, Pak Widodo, Pak Joko, Pak Dauchan, Pak Tjipto, Pak Mushtofa, Pak Kholiq, Pak Hatta, Pak Yunus, Pak Ishaq, Pak Wuntat, Pak Zaenal Fanani, Pak Halim, Pak Edy, Pak Ridlo, Pak Hafidz, Pak Humam, Pak Inung, Pak Akhid dan lain-lain adalah tokoh-tokoh yang telah berjasa besar dalam kancah gerakan dakwah tersebut.
Tidak bisa dilupakan juga jasa-jasa dan sepak terjang serta pat gulipatnya Pak Ridwan, Pak Evan, Pak Aam, Pak Abdul Majid, Pak Kirman, Pak Nuridi, Pak Awang, Pak Tarjo, Pak Argo, Pak Kusmanto, Pak Slamet dan barangkali juga Pak Yusa, Mas Amir, Pak Suwandi dan juga Pak Sya’ban Hani, Pak Sagiran, Pak Busyrowi, Pak Asyhari Semin, Pak Yatno Madiun, Pak Zaenuddin Purworejo, Bu Uswatun Magelang, Pak Basit Solo, Pak Suwono Dlanggu,  dan lain-lain.

Betapa indahnya jika nama-nama tersebut terus bergabung menggalang kekuatan meracik bumbu-bumbu sedap demi keberlangsungan Gerakan Dakwah Al-Qur’an sesuai dengan porsi dan bakatnya masing-masing. Mungkin bagi yang masih muda-muda dan banyak waktu, bisa terus berkiprah secara langsung terjun di lapangan membina Unit, Santri dan Ustadz TKA-TPA. Bagi yang sudah agak “tuyuk-tuyuk” seperti Pak Budi, Pak Ridwan, Pak Nuridy, cukuplah menjalankan fungsinya sebagai 3 S (srawung, sambung dan sengkuyung).

Srawung artinya, mereka masih dibutuhkan srawungnya kepada yang muda-muda untuk menularkan ilmu, pengalaman dan semangatnya. Sambung artinya, mereka punya peran yang besar untuk menyambungsilaturahmikan antara generasi terdahulu dan generasi selanjutnya agar tidak terputus tali silaturrahmi antar aktivis gerakan dakwah al-Qur’an sepanjang zaman. Sengkuyung artinya, dalam setiap acara dan perhelatan TKA-TPA, mereka masih bisa nyengkuyung baik sembur maupun uwurnya.

LDPQ SEKARANG
Seiring dengan berjalannya waktu, LDPQ tentu saja mengalami pasang surut, baik dari keaktifan pengurus di dalam rapat dan kegiatan LDPQ, maupun pasang surut di dalam keaktifan LDPQ itu sendiri dalam Gerakan Dakwah Al-Qur’an. Bahkan kadang-kadang LDPQ seperti tidak ada wujudnya dan tidak bisa dirasakan manfaatnya.

Tapi kalau kita lihat lebih jeli, ternyata kita temukan juga berbagai kegiatan yang cukup strategis dan monumental, antara lain :

1. Silaturrahim dan rapat pengurus harian sekaligus olah raga Pimpong di rumah Pak Budi tiap hari Selasa, jam 07.00 – 09.00.

2. Rapat secara unduh-unduhan di rumah Pak Ridlo, Pak Yusa, Musholla Al-Makmur Selokraman, di Rumah makan Gubug Resto, di Mataram Indah, Buka puasa di Sendang Ayu, Takziyah ke Pak Halim, ke Pak Ridlo, ke Pak Efan, ke Pak Yusa, dan lain-lain.

3. Silaturrahim para tokoh Gerakan Dakwah Al-Qur’an di Gubug Alam Desa Jambidan, Di Pantai Kuwaru dan di Lumbung Zakat Tempel.

4. Menjalin silaturrahim/kerjasama dengan Pengurus BAZ (Badan Amil Zakat) dan MUI Kabupaten Sukabumi dalam rangka Recovery Lereng Merapi, dan akhirnya mendapat bantuan dana Rp. 120.000.000,00 yang diterima langsung oleh Lumbung Zakat Tempel.

5. Bekerjasama dalam tanggap darurat erupsi Merapi dengan Badko Sleman, Lumbung Zakat, Serikat Pekerja Karyawan PINDAD Bandung, PT. Mitra Permata Mandiri (Jalan Mudah Menuju Baitullah), Keluarga Iqro’ Offset, Takmir Musholla Al-Makmur Selokraman Kotagede, dan lain-lain.

6. Kerjasama yang berkelanjutan dalam perintisan dan pembinaan DESA BINAAN di dusun Jowah Godean dengan Lumbung Zakat Tempel yang kegiatannya antara lain Launching Desa Bina oleh Bupati Sleman, Pengajian Akbar oleh Pak Wuntat, Pak Imam Syafi’i, Pak Ishak, Pak Ridlo, Pak Jumaroddin. Juga Pelatihan BCM (Pak Wuntat) dan Problematika TKA-TPA (Pak Budi).

7. Kerjasama dengan Badko TKA-TPA Kabupaten Sleman, Team Tadarus “AMM” Yoyakarta, BAZ/MUI Kabupaten Sukabumi dan Lumbung Zakat Tempel dalam Pelatihan Pemberdayaan Aktivis TKA-TPA Kawasan Lereng Merapi, tanggal 18 – 19 Desember 2010, yang diikuti 107 orang dari Kecamatan Tempel, Cangkringan, Turi, Pakem, Ngemplak, Prambanan, dan Kalasan. Dan segera akan ditindaklanjuti dengan action pemberdayaan agar para aktivis bisa segera bangkit dan dapat mengaktifkan kembali TKA-TPA yang hancur akibat erupsi, juga dapat menangkal dari upaya-upaya pemurtadan.

8. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam sosialisasi Pendidikan Al-Qur’an bagi bayi sejak dalam kandungan bagi 1000 ibu-ibu hamil se Kabupaten Bantul yang disampaikan oleh Drs. Mushtofa AY dari Ambarawa.

9. Usaha Penerbitan dalam rangka melengkapi kurikulum Pasca TKA-TPA juga dilakukan, akan tetapi karena berbagai kendala maka baru bisa menerbitkan 1 buku yaitu Mengenal Al-Qur’an (dasar-dasar ulumul Qur’an).

SISI LAIN
1. Asset berupa Gedung Dakwah LDPQ di Jambidan yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, meskipun sehari-hari dimanfaatkan oleh Muhammadiyah Ranting Jambidan yang kegiatannya berupa Pengajian Ahad Pagi, Sekretariat PRM Jambidan, TPA Jambidan dan juga Taman Penitipan Anak, akan tetapi LDPQ secara langsung belum bisa memanfaatkan secara maksimal. Bahkan Kantor Sekretariat di pojok kiri depan pun belum bisa dimanfaatkan.

2. Asset berupa barang bergerak, Alhamdulillah masih ada 1 unit Kamera Digital, 2 unit Laptop, 1 unit LCD dan layarnya.

3. Adapun kondisi keuangan, Insya Allah masih ada Rp. 9.000.000,00
(Saldo di Buku Kas Rp. 2.000.000,-, dari BAZ Sukabumi Rp. 5.000.000,- dan sisa Penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Aktifis TPA Rp. 1.500.000,-)

PENUTUP
Salah satu program silaturrahim para Aktivis Sepuh Gerakan Dakwah Al-Qur’an dalam rangka “ngumpulke balung pisah” yang rencananya akan diselenggarakan di setiap Kabupaten, baru bisa dilaksanakan di Bantul (Pantai Kuwaru). Demikian juga program pemberdayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Ustadz TKA-TPA juga belum bisa diaplikasikan. Ini tentu saja menjadi PR yang akan ditindaklanjuti oleh Pengurus yang akan datang periode 2011-2012. Termasuk yang menjadi PR besar adalah Menyusun Buku-buku Pegangan Santri Pasca TKA-TPA yang sangat dinantikan oleh para Ustadz.
Akhirnya, marilah kita akhiri kepengurusan LDPQ periode 2009-2010 dengan saling maaf memaafkan, mudah-mudahan sekecil apapun yang telah kita sumbangkan bagi Gerakan Dakwah Al-Qur’an ini mendapat ridlo Allah Swt. amin. Dan marilah kita susun Kepengurusan priode 2011-2012 dengan sebaik-baiknya, sehingga LDPQ ke depan akan lebih baik, Insya Allah.
Yogyakarta, 25 Desember 2010

Muhammad Ridlo Hisyam
Ketua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar